Ali mengatakan yang perlu dikhawatirkan ialah, Sebby berfoya-foya menggunakan uang dari hasil demikian di luar negeri.
Untuk itu dalam pertemuan nanti, Ali ingin menyampaikan kepada Sebby untuk berkomunikasi langsung perihal penyataan-pernyataannya yang dinilai kontroversial dan menyesatkan.
"Saya ingin sampaikan apa yang telah diperbuat oleh Sebby selama ini untuk Papua, apa bentuk kontribusi positifnya dan jangan hanya meninggalkan kekacauan untuk generasi mendatang," sesalnya.
Lalu dalam pertemuan itu, Ali ingin memastikan kepada Sebby, apakah benar ia telah memerintahkan ataupun mengerahkan masyarakat di wilayah pegunungan untuk melakukan aksi anarkis.
"Apabila merasa tidak bersalah dan perjuangannya benar-benar tulus, silahkan bertemu saya di Skouw," pinta Ali.
Ali berharap, semua yang hadir di Papua datang untuk bekerja makanya ia mengajak untuk sebagai orang Papua harus menciptakan kasih bagi semua orang.
"Mari kita mengikuti tata cara hidup Isa Al-Masih yang penuh kasi bagi semua orang, dan ayo kita belajar mengasihi sesama atau satu sama lain," tutupnya.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunPapua, 13 Januari 2023, sementara itu, disisi lain, International Criminal Police Organization (Interpol) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) justru diminta untuk segera menangkap Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom.
Hal ini dikatakan Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI J O Sembiring kepada awak media termasuk Tribun-Papua.com, di Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (13/1/2023).
Sembiring mengatakan, penangkapan tersebut harus dilakukan sebab dari sejumlah aksi yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) akhir-akhir ini di Papua merupakan tanggung jawab dari Sebby Sambom.
Sesuai data yang dimiliki, kata Sembiring, pada 3 hingga 5 Desember 2022 lalu, telah terjadi pertemuan antara Sebby Sambom, Lamek Taplo, Enok, dan Ananias Ati Mimin di Perbatasan RI-PNG.