"Nabi Muhammad SAW tinggalnya di gurun pasir yang panas, maka kalau rambutnya pendek nanti cahaya matahari kena ke kepala maka bisa jadi pusing, panas, dehidrasi, kurang cairan," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Dakwah Ulama.
Ia pun menjabarkan rambut Nabi Muhammad SAW tepatnya sepanjang tengkuk dari depan ke belakang.
Demi melindungi kulit kepala dari terik matahari gurun pasir, rambutnya panjang kemudian ditutup peci atau topi atau kain penutup kepala, serta sorban.
Sehingga hukum rambut panjang kembali pada kondisi tertentu yang bertujuan melindungi kepala.
"Jadi kalau ada laki-laki berambut panjang, tapi di tempat kita rasanya laki-laki bukan untuk melindungi dari panas, justru tambah panjang tambah kepanasan dan berketombe," tuturnya.
Tidak semua laki-laki berambut panjang dikaitkan dengan menyerupai perempuan, namun jika niat bermabut gondrong untuk menyerupai kaum hawa maka Allah SWt melaknatnya.
Dalam lafazh Musnad Imam Ahmad disebutkan,
لَعَنَ اللَّهُ الْمُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ ، وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ
“Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita, begitu pula wanita yang menyerupai laki-laki” (HR. Ahmad no. 3151, 5: 243. Sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari).
(*)