"Gak usah dibales. Tunjukkan sepak bola bisa menjadi media pemersatu," tegas Gibran menjawab pernyataan salah satu suporter itu.
Salah satu akun Twitter pun menunjukkan foto-foto kerusakan yang dialami bus Persis Solo usai dilempari oleh suporter Persita.
Menanggapi itu, Kaesang mengatakan, keselamatan pemain dan ofisial tim jauh lebih penting.
"Gapapa, nanti beli baru lagi. Yang penting sekarang keselamatan pemain dan official dulu," ucap Kaesang.
Sementara itu, Manager Persis Solo, Erwin Widianto juga menanggapi peristiwa tersebut melalui unggahan stori di media sosial Instagramnya.
"Sudah ditangani oleh pihak yang berwajib. Semoga menjadi pelajaran bersama dan terakhir kalinya. Bahwa sepakbola harusnya menjadi pemersatu, bukan alat pemecah belah untuk kita semua," ujar Erwin.
Terkait penyelesaian Tragedi KanjuruhanWali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, turut angkat bicara soal pelemparan terhadap bus klub Persis Solo oleh sejumlah suporter Persita.
Dia menilai, peristiwa itu merupakan buntut dari tak adanya tindakan tegas terhadap para pelaku yang menyebabkan 135 orang meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan.
"Mohon ijin Pak Kapolri @ListyoSigitP. Mohon maaf jika saya lancang dan tidak sopan. Kejadian pelemparan terhadap bus pemain @persisofficial akan terus terjadi. Ini merupakan rangkaian dari tidak adanya tidakan tegas terhadap pelaku kerusuhan di Kanjuruhan," tulis Gibran di media sosial Twitter, Sabtu (27/1/2023).
"Kalau di Malang tidak dihukum, maka yang lain tidak akan takut berbuat serupa. Dan ini akan terus terjadi selama tidak ada ketegasan terhadap suporter," imbuhnya.