Gridhot.ID - KKB Papua sempat membuat warga Pegunungan Bintang tak bisa beraktivitas karena ketakutan dan trauma.
Dikutip Gridhot dari Pos Kupang, Bos KKB Papua Sebby Sambom bahkan sampai menyatakan akan melancarkan peperangan dengan TNI Polri.
“Selagi kami, TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur masih ada Oksibil, tidak akan ada aktivitas di Oksibil. Kantor, sekolah, toko, semua kami akan lumpuhkan,” ungkap Jubir KKB Papua atau OPM tersebut.
Sebby Sambom juga mengingatkan warga pendatang yang mencari penghidupan di Pegunungan Bintang harus segera meninggalkan Oksibil.
“Kami mengingatkan warga imigran yang tinggal di Oksibil, segera mengosongkan Oksibil. Kami akan baku tembak dengan TNI/Polri. Jika warga imigran masih melawan, akan kami eksekusi mati,” ujarnya.
Sebelumnya memang sudah beberapa kali KKB Papua melakukan penyerangan brutal.
Seorang tukang ojek dibantai secara sadis dan pipa saluran air bersih untuk warga Oksibil dihancurkan.
TNI Polri pun tak tinggal diam melihat kejadian ini.
Hingga akhirnya seluruh petugas terjun ke Oksibil untuk memberikan perlindungan ketat.
Dikutip Gridhot dari Surya, Teror KKB Papua yang terjadi di Distrik Oksibil akhirnya berhasil dipadamkan berkat kerja keras TNI-Polri.
Namun, teror KKB Papua tersebut menyisakan trauma bagi masyarakat sehingga enggan berkegiatan di luar rumah.
Satgas Yonif 143/TWEJ dan Koramil 1715-01 Oksibil pun melaksanakan pendekatan dialogis kepada masyarakat dan menggelar trauma healing untuk anak-anak SD YPPK Santo Agustinus di Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Kab. Pegunungan Bintang, Papua, Jumat (27/1/2023).
Dalam keterangan tertulisnya Dansatgas Yonif 143/TWEJ Letkol Inf Ari Iswoyo Timor mengatakan bahwa kegiatan ini sebagi bentuk perhatian dan kepedulian Satgas bersama aparat komando kewilayahan (Apkowil) setempat untuk dapat segera mengembalikan keadaan bahwa Oksibil wilayah yang aman dan damai seperti daerah lain di Pegunungan Bintang.
Menurutnya Pasca kejadian penyerangan terhadap Tukang Ojek, Pembakaran Kantor Dukcapil dan SMK di Oksibil yang dilakukan KKB Papua Kodap 35 Bintang Timur Pimpinan Ananias Ati Mimin, telah menyisakan trauma terhadap masyarakat termasuk anak sekolah sehingga enggan melakukan kegiatan di luar rumah.
“TNI berangsur dapat memulihkan stabilitas keamanan di wilayah Oksibil dan memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa TNI selalu hadir di tengah masyarakat, sehingga mereka merasa aman dan terlindungi oleh TNI yang selalu siap menjaga dan melindungi mereka,” ujarnya.
Kegiatan yang melibatkan Satgas Yonif 143/TWEJ dan Koramil 1715-01 Oksibil tersebut mengunjungi warga masyarakat guna meyakinkan bahwa wilayah mereka aman dengan adanya TNI yang selalu menjaga.
Demikian pula dengan para siswa diberikan Trauma Healing guna mengembalikan kondisi psikis mereka yang masih trauma paska pembakaran tempat mereka menuntut ilmu.
“Kita berikan warga pemahaman dan keyakinan bahwa Oksibil aman, demikian pula para siswa kita berikan Trauma Healing dan bantuan alat tulis guna meningkatkan semangat belajar,” tambah Dansatgas.
Sementara itu, Pabung Kodim 1715/Yahukimo Mayor Arh Soni Simanjuntak menyatakan kesiapan jajaranya untuk selalu menjaga keamanan wilayahnya agar tetap kondusif dengan selalu berkoordinasi dengan Satgas Yonif 143/TWEJ.
“Kodim 1715/Yahukimo berikut jajaran beserta Satgas Yonif 143/TWEJ akan selalu hadir untuk memberikan rasa aman di Distrik Oksibil dan sekitarnya, sehingga diharapkan warga masyarakat dapat kembali beraktifitas dan para siswa dapat belajar dengan baik tanpa rasa khawatir”, terang Pabung Kodim 1715/Yahukimo.
Kedatangan Aparat keamanan dari Satgas Yonif 143/TWEJ dan Koramil 1715-01 Oksibil mendapat tanggapan yang baik dan antusias dari warga, para guru serta siswa SD YPPK Santo Agustinus seperti diungkapkan Albertus Ningdana, S.Ag., Kepala Sekolah SD YPPK Santo Agustinus yang menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada aparat keamanan yg telah turut memperhatikan siswanya.
“Terimakasih kami ucapkan kepada bapak TNI yang telah mengunjungi sekolah kami semoga dengan kehadiran bapak dapat mengembalikan kepercayaan diri anak-anak kami,” pungkasnya.
(*)