Gridhot.ID - Pernahkah Anda mengalami kedutan di area pinggang?
Kedutan sering kali dimaknai sebagai suatu pertanda dalam kepercayaan masyarakat jawa.
Banyak orang percaya bahwa kedutan di suatu bagian pada tubuh memiliki arti tersendiri, baik itu pertanda baik maupun buruk.
Pertanda dari arti kedutan bertujuan membuat Anda waspada dalam kehidupan sehari-hari.
Lantas, apa arti kedutan di area pinggang yang jarang terjadi ini?
Melansir dari TribunBatam.id, berikut ini beberapa arti kedutan di area pinggang menurut primbon Jawa.
1. Mendapat untung
Menurut primbon Jawa, kedutan di bagian ini merupakan tanda bahwa Anda akan mendapatkan untung yang besar dari usaha yang sedang Anda jalani.
2. Kedatangan tamu jauh
Tak beda jauh dengan arti sebelumnya, kedutan di bagian ini juga bisa mendatangkan pertanda baik.
Konon, Anda bakal kedatangan tamu jauh.
3. Kehilangan sesuatu yang berharga
Kedutan di bagian pinggang juga bisa dianggap sebagai sebuah pertanda buruk.
Dalam waktu dakat, Anda bakal kehilangan sesuatu yang sangat berharga.
Kehilangan ini bisa dalam bentuk barang, uang, bahkan kesehatan sekalipun.
4. Rezeki
Menurut primbon Jawa, Anda akan segera mendapatkan rezeki dalam waktu dekat.
Rezeki di sini bukan hanya materi, tetapi bisa saja memperoleh anak yang soleh dan solehah.
5. Kedutan di pinggang kiri
Kedutan di pinggang kiri merupakan pertanda baik.
Bagi Anda seorang wanita yang telah berkeluarga dan mengalami kedutan ini, mitosnya Anda akan segera mendapatkan seorang anak.
Berdoalah semoga hal baik ini menjadi nyata.
6. Kedutan di pinggang kanan
Kedutan di pinggang kanan juga merupakan pertanda baik.
Menurut primbon Jawa, kedutan di bagian ini pertanda bahwa Anda akan mendapatkan suatu kebaikan yang nantinya akan membuat Anda berubah ke arah yang lebih baik lagi.
Perlu diingat, ulasan ini hanyalah ramalan dan mitos yang belum tentu keakuratannya.
Anda boleh percaya atau tidak, atau hanya menjadikannya sebagai penambah wawasan.
Baca Juga: Pertanda Baik untuk Para Lajang, Inilah 3 Arti Kedutan di Pinggang Kanan Menurut Primbon Jawa
(*)