Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Berhasil Petakan Daerah Rawan KKB Papua, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Gunakan 3 Pendekatan Ini Buat Atasi Konflik, Simak Penjelasannya

Akhsan Erido Elezhar - Jumat, 03 Februari 2023 | 19:30
Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) salam komando dengan Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., (kanan) dalam upacara militer Sertijab Panglima TNI yang digelar di lapangan Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (20/12/2022) - Jenderal Andika Perkasa menyiapkan alustista yang lebih canggi
TribunPapua

Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) salam komando dengan Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., (kanan) dalam upacara militer Sertijab Panglima TNI yang digelar di lapangan Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (20/12/2022) - Jenderal Andika Perkasa menyiapkan alustista yang lebih canggi

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID -Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengaku sudah memetakan daerah-daerah yang rawan Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Surya.co.id, 3 Februari 2023, berdasarkan pemetaan itu, maka situasi secara keseluruhan di Papua disebut aman dari KKB meskipun masih ada gangguan di sejumlah wilayah.

Hal itu disampaikan oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono selepas rapat kerja membahas situasi Papua dan alutsista bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis 2 Februari 2023.

Yudo memberi contoh daerah yang masih ada gangguan seperti di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.

"Kalau secara keseluruhan ya bisa dikatakan aman, aman. Tapi kan ada pasti terjadi tadi kayak kemarin di Oksibil terjadi pembakaran sekolah, kemudian ada waktu pesawat akan mendarat ada tembakan, ya seperti itu. Dari dulu seperti itu," ujar Yudo saat ditemui usai rapat bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis 2 Februari 2023.

Lebih lanjut, Yudo menjelaskan pihaknya kini fokus melakukan tiga pendekatan untuk mengatasi konflik di Papua.

Tiga pendekatan yang dimaksud Yudo adalah soft approach, hard approach dan culture approach.

Selain itu, dia juga bakal memetakan daerah-daerah yang rawan dari penyerangan KKB di Papua.

"Sehingga ada tadi yang tiga pendekatan kita laksanakan. Khususnya, kita sudah memetakan daerah mana saja yang tingkat keamanannya bisa kita jamin kemudian ada juga tingkat keamanannya yang masih terjadi (gangguan) tadi, letupan-letupan yang terjadi yang tidak kita duga terjadi," ungkap Yudo.

Baca Juga: KKB Papua Diduga Terima Aliran Dana dari Lukas Enembe, Benny Wenda Bawa-bawa Nama Eksekutif ULMWP Minta Pembebasan Gubernur Papua

Yudo menambahkan bahwa pihaknya telah menempatkan prajurit di daerah yang telah dinilai rawan.

Namun, dia tidak merinci daerah-daerah rawan KKB tersebut.

"Di situ kita petakan sehingga para prajurit juga kita atur mana yang melaksanakan soft, culture, maupun mana prajurit-prajurit yang melaksanakan hard approach. (Daerahnya) saya kira ini ngga perlu disebutkan, sudah tau lah daerah-daerah mana," tukasnya.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Pos-Kupang, 3 Februari 2023, sementara itu KKB Papua terus menebar terror dan ancaman.

Terbaru, seorang pesuruh Ondius Kogoya, pimpinan KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya, kembali melakukan tindakan kriminal di daerah bergolak tersebut.

Oknum yang disebut-sebut sebagai anak buah Ondius Kogoya itu melancarkan aksi nekat dengan menembak seorang warga sipil di daerah tersebut.

Warga sipil yang ditembak itu berinisial S. Korban adalah pemilik bengkel sepeda motor yang ada di Distrik Sagupa, Papua Tengah.

Hingga saat ini belum diketahui sebab musebab hingga akhirnya terjadi insiden penembakan warga sipil tersebut.

Belum diketahui pula, siapa oknum anggota Kelompok Kriminal Bersenjata yang tega melakukan tindakan barbar tersebut.

Baca Juga: Ingat Peggy Melati Sukma? Lama Tak Muncul di Layar Kaca, Resmi Dipersunting Saudagar Kaya Asal Indonesia yang Punya Lahan Berhektar-hektar di New Zealand, Ini Sosoknya

Namun berdasarkan hasil identifikasi kasus, aparat kepolisian setempat menemukan indikasi kalau pelaku kriminal tersebut adalah anggota KKB Papua.

Oknum tersebut merupakan anak buah Ondius Kogoya, pimpinan KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Informasi menyebutkan, bahwa peristiwa penembakan warga sipil yang berinisial S tersebut, terjadi pada Senin 30 Januari 2023.

Kala itu, pemilik bengkel di Distrik Sagupa tersebut, nyaris merenggang nyawa setelah terkena tembakan di bagian punggung.

Beruntung, korban yang diketahui berinisial S tersebut berhasil diselamatkan. Korban dilarikan ke Puskesmas Sagupa dan kini sedang menjalani perawatan intensif.

Dalam kasus tersebut, aparat keamanan memastikan bahwa pelaku penembakan adalah anggota Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Undius Kogoya.

Dikutip dari Tribunpapua.com, Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengungkapkan penembakan itu terjadi pada siang hari, sekitar pukul 14.30 WIT.

"Ada penembakan di Sugapa, korban berinisial S tertembak di punggung," ujarnya di Jayapura, Senin .

Hingga kini aparat kepolisian belum mendapatkan informasi lengkap terkait penyerangan KKB Papua terhadap warga sipil tersebut.

Baca Juga: Geger Oknum Polda Metro Jaya Minta Jatah Rp 100 Juta dan Tanah 1.000 Meter ke Anggota Provos yang Ingin Lapor Kasus Penyerobotan Lahan

Informasi dari lokasi kejadian masih minim karena aparat keamanan terkendala oleh jaringan telekomunikasi.

"Korban dalam keadaan sadar dan dirawat di Puskesmas," tuturnya.Faizal menyebutkan, korban adalah pemilik bengkel di Sugapa dan belum diketahui apakah ia akan dievakuasi ke Nabire atau tidak.

Pelaku penembakan, sambung dia, dipastikan KKB.

"Sudah pasti KKB kelompoknya Undius Kogoya, tapi siapa yang tembak ini kita belum tahu," tuturnya.

Sebagai informasi, Distrik Sugapa merupakan ibu kota dari Kabupaten Intan Jaya.

Hingga saat ini penerbangan menjadi satu-satunya moda transportasi untuk bisa mengakses ke wilayah tersebut.

Sugapa hanya memiliki jaringan kelistrikan yang disediakan pemerintah daerah setempat untuk beberapa jam saja.

Jaringan telekomunikasi pun bergantung pada listrik tersebut sehingga mengikuti jam operasional pembangkit listrik milik Pemda.

(*)

Source :Surya.co.idPos-Kupang.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x