Gridhot.ID -Hingga kini, pernyataan penculikan yang dikeluarkan KKB Papua nampaknya masih tidak jelas kebenarannya.
Dikutip Gridhot dari Tribun Papua, Kuasa Hukum Susi Air, Donal Fariz mengatakan minimnya informasi yang diperoleh terkait kabar penyanderaan pilot Kapten Philips Marthen memunculkan keraguan apakah korban benar disandera atau tidak.
Donal Fariz menyebut pihaknya melihat ada kelompok-kelompok tertentu yang juga mengklaim menyandera Kapten Phillip.
Pihak maskapai Susi Air, kata Donal Fariz, menyerahkan kepada otoritas yang berwenang terkait pencarian dan penyelamatan Kapten Philips Marthen yang dikabarkan disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
"Saat kami minta bukti foto tidak dikirim, ini menjadi tidak mudah mencari puzzle informasi yang berserakan,” ucapnya, Jumat (10/2/2023) dikutip dari Kompas.TV.
Lebih lanjut, Donal Fariz menyebut bahwa sejauh ini pihaknya sudah berkomunikasi dengan keluarga pilot Kapten Phillips di Selandia Baru melalui konsulat kedutaan besar.
Baca Juga: 4 Arti Kedutan di Pundak Kanan, Menurut Primbon Jawa Akan Dapat Rezeki Tak Terduga
Ia juga mengungkapkan bahwa istri Kapten Philips merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Bali.
“Istri pilot Susi Air ini juga seorang WNI dan tinggal di Bali. Jadi komunikasi dengan keluarga berjalan,” ujar Donal Fariz,
Kapten Phillips yang merupakan warga negara Selandia Baru sudah bekerja di Susi Air selama 13 tahun dan enam tahun bekerja di daerah Papua.
“Tidak sembarangan orang bisa menjadi kapten di Papua, orang-orang yang bisa terbang di daerah pegunungan memiliki standar tinggi dan sekolah khusus di Florida,” tutur Donal.