Proses evakuasi jalur udara terhadap 8 korban helikopter yang mendarat darurat dihentikan sementara dan akan dilanjutkan esok hari.
Padahal sudah ada 7 helikopter yang disiapkan untuk mengevakuasi melalui jalur udara.
"Kita hentikan evakuasi jalur udara untuk sementara dan dilanjutkan esok hari karena cuaca buruk dan kondisi malam hari," kata Kepala Sub Operasi Basarnas Jambi, Manca, kepada sejumlah awak media di Bandara Sultan Thaha posko crisis center, Senin (20/2/2023) malam.
Thata mengungkapkan, para korban akan kembali bermalam dalam hutan.
Namun dia meyakini, korban tetap bisa bertahan dengan adanya pendampingan tim medis, obat-obatan, dan makanan yang cukup.
Evakuasi hari ini memang tidak bisa dilakukan karena cuaca buruk dan tim jalur darat yang berada di lokasi membutuhkan waktu lama, untuk melakukan pembersihan di area 15 meter persegi.
"Kita tidak bisa buat helipad (pendaratan) karena medan. Untuk itu evakuasi esok hari tetap menggunakan hoist. Artinya korban ditarik ke atas," tutur Manca.
Sementara itu, Humas PT WKS Taufiqurahman menuturkan, ada 7 helikopter yang digunakan untuk evakuasi. Ketujuh heli ini berasal dari Baharkam Polri 1 unit, 2 unit dari PT Wira Karya Sakti (WKS), 1 unit Polda Sumsel, 2 unit dari TNI-AU, dan 1 unit milik Basarnas.
Hal senada disampaikan Kades Pasar Tamiai, Muklas, yang memantau lokasi evakuasi tahap pertama, tepatnya di lapangan desa tersebut.
Dia mengungkapkan, seharian cuaca buruk dan kabut karena hujan sering turun di lokasi jatuhnya helikopter.