Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Dalam beberapa hari terakhir, tim gabungan Operasi Damai Cartenz melakukan operasi penegakan hukum di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 21 Februari 2023, sejumlah barang bukti yang diduga terkait dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya berhasil disita, seperti senjata api laras pendek, magazine, kamera video profesional, kamera DSLR, HT, dan lainnya.
Tujuan
Komandan Korem 172/PWY Brigjen J.O. Sembiring menegaskan, operasi penegakan hukum dilakukan untuk melemahkan kekuatan Egianus Kogoya yang saat ini posisinya terpencar-pencar.
"Kelompok ini terpecah dalam beberapa kelompok dan kita punya prinsip, (kelompok-kelompok ini) tidak boleh bersatu," ujarnya, di Mimika, Senin (20/2/2023).
Hal ini senada dengan yang disampaikan Panglima Kodam XVII/Cenderawsih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa.
Terpencar
Pangdam menyampaikan, sebelum berulah di Distrik Paro, kelompok Egianus sudah terbagi dalam beberapa kelompok.
Sementara yang ikut bersama Egianus di Paro diperkirakan sekitar 15 orang.
Baca Juga: 3 Weton Pemilik Pagar Gaib Menurut Primbon Jawa, Konon Bakal Tak Mempan Santet dan Guna-guna
Namun jumlah tersebut kemudian terbagi ketika mereka meninggalkan Paro.
"Kelompok Egianus ini memang terpecah-pecah, setelah ada operasi ini mereka terpecah dalam beberapa kelompok dan ini sudah kita diteksi keberadaanya," kata Saleh.
Terkait operasi penegakan hukum, Saleh menegaskan hal itu dilakukan untuk melemahkan kekuatan Egianus Kogoya yang terkenal karena kesadisannya.
"Jadi ada sasaran utama, ada sasaran terkandung yang kemungkinan bisa mendukung sasaran utama.
Sasaran inilah yang kemudian kita lakukan operasi, kita duduki dan kuasai," tutur dia.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Pos-Kupang, 7 Februari 2023, untuk diketahui, nama Egianus Kogoya kembali menjadi sorotan setelah ia dan kelompoknya mengancam akan membunuh 15 pekerja bangunan yang sedang membangun Puskesmas Distrik Paro, pada 4 Februari 2023.
Milisi yang oleh aparat Indonesia disebut sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua itu juga membakar pesawat milik maskapai kepunyaan Susi Pudjiastuti itu di bandara Distrik Paro, Nduga, Papua Tengah pada Selasa 7 Februari 2023 pagi.
Juru Bicara Komnas TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan pilot pesawat Pilatus Porter PC 6/PK-BVY itu telah ditahan dan menjadi sandera pasukan TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma di bawah Pimpinan Panglima Egianus Kogoya.
"Pilotnya sudah kami sandera dan kami sedang bawa keluar. Untuk itu anggota TNI-Polri tidak boleh menembak atau menginterogasi masyarakat sipil Nduga sembarang, karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma di bawah Pimpinan Panglima Brigjen Egianus Kogoya," kata Sambom.
Baca Juga: Jempol Tangan Kanan Mengalami Kedutan, Begini Artinya Menurut Ramalan Primbon Jawa
Sambom menyebut Kogoya bersama pasukannya juga membakar pesawat Susi Air tersebut.
"Pada hari ini, Selasa, 7 Februari 2023 pukul 11:18, dilaporkan oleh Panglima Pertahanan Daerah Kodap III Ndugama-Derakma Brigjen Egianus Kogoya bahwa Kami TPNPB KODAP III Ndugama-Derakma sudah membakar satu pesawat Jenis Susi Air nomor registrasi PK-BvY di lapangan terbang distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua," katanya.
Di sisi lain Kogoya juga membenarkan pihaknya telah menyandera pilot pesawat yang bernama Kapten Philips. Penyanderaan diakui merupakan kali kedua dilakukan kelompok tersebut.
"Penyanderaan ini merupakan kedua kalinya yang kami lakukan, yang pertama penyelenggaraan Tim Lorenz pada tahun 1996 di Mapenduma," ujarnya.
Pihak Susi Air sendiri kemarin masih mengecek dugaan sabotase terhadap pesawat PK BVY yang dilaporkan dibakar di Bandara Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
Menurut kuasa hukum Susi Air, Donal Fariz, pesawat yang dibakar oleh KKB itu membawa lima orang penumpang. Pesawat itu melaksanakan penerbangan dengan rute Timika-Paro-Timika.
"Susi Air terus berupaya mencari keberadaan pilot dan penumpang lainnya karena hingga saat ini belum bisa dihubungi," kata Donal. "Kami berharap otoritas berwenang bisa bergerak cepat untuk menemukan pilot dan penumpang," katanya.
Pemilik pesawat Susi Air, Susi Pudjiastuti memohon doa agar pilot dan penumpang pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY yang dibakar itu selamat.
Susi menyebut permintaan doa itu atas nama kemanusiaan. "Mohon doakan dan dukungannya. Dengan segala kerendahan hati dan atas nama kemanusiaan. Kami mohon keselamatan pilot dan penumpang PK BVY," kata Susi Pudjiastuti lewat akun twitternya @susipudjiastuti.
Baca Juga: 3 Weton Pemilik Pagar Gaib Menurut Primbon Jawa, Konon Bakal Tak Mempan Santet dan Guna-guna
Menurut kuasa hukum Susi Air, Donal Fariz, pesawat yang dibakar oleh KKB itu membawa lima orang penumpang. Pesawat itu melaksanakan penerbangan dengan rute Timika-Paro-Timika.
"Susi Air terus berupaya mencari keberadaan pilot dan penumpang lainnya karena hingga saat ini belum bisa dihubungi," kata Donal. "Kami berharap otoritas berwenang bisa bergerak cepat untuk menemukan pilot dan penumpang," katanya.
Pemilik pesawat Susi Air, Susi Pudjiastuti memohon doa agar pilot dan penumpang pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY yang dibakar itu selamat.
Susi menyebut permintaan doa itu atas nama kemanusiaan. "Mohon doakan dan dukungannya. Dengan segala kerendahan hati dan atas nama kemanusiaan. Kami mohon keselamatan pilot dan penumpang PK BVY," kata Susi Pudjiastuti lewat akun twitternya @susipudjiastuti.
Terpisah, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo mengatakan Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz tengah melakukan penyelidikan kebakaran pesawat Susi Air di Bandara Distrik Paro, Nduga, Papua Tengah, pada Selasa 7 Februari 2023 pagi.
Personel gabungan yang dikerahkan tersebut nantinya akan menyelidiki keberadaan pilot dan kelima penumpang pesawat Susi Air.
"Ops Damai Cartenz, personel Polres Nduga dan rekan-rekan TNI akan melakukan investigasi terkait kondisi Pilot beserta seluruh penumpang pesawat," jelasnya dalam keterangan tertulis kepada wartawan.
Ignatius mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Pesawat Pilatus Porter Susi Air dengan No Penerbangan SI 9368 itu hilang kontak usai mendarat di Bandara Paro.
Ia mengatakan seharusnya pesawat yang dipiloti Kapten Philips Max Marthin itu kembali menuju Timika usai mengantar penumpang. Namun setelah mengantar lima penumpang dari Timika pesawat tersebut mengalami hilang kontak.
"Pukul 06.17 WIT, pesawat Susi Air landing di Bandara Paro Kab. Nduga, namun hingga sampai sampai saat ini pukul 09.15 WIT, pesawat belum juga kembali dari Distrik Paro Kab. Nduga ke Timika," jelasnya.
Berdasarkan data yang diterima lima penumpang pesawat milik Susi Air dari Timika itu merupakan Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W.
Komandan Satgas Damai Cartenz Kombes Faizal Rahmadani menyebut nasib pilot berkebangsaan Selandia Baru bersama lima penumpang Susi Air belum diketahui setibanya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua.
"Hingga kini kami masih belum mengetahui nasib pilot dan penumpangnya," kata Kombes Faizal Jayapura.
Faizal menjelaskan pesawat Susi Air nomor penerbangan PK-BVY itu semula terbang dari Timika menuju Paro, Nduga. Dari laporan yang diterima seharusnya pesawat tersebut kembali ke Timika pukul 07.40 WIT, namun kemudian dilaporkan pesawat tersebut dibakar.
"Dari pengecekan yang dilakukan dari udara terlihat pesawat terbakar di ujung lapangan terbang Paro dan diduga dilakukan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata)," kata Faizal.
Pesawat naas tersebut, lanjut dia, membawa lima penumpang termasuk seorang bayi. "Berbagai upaya saat ini dilakukan untuk menemukan pilot dan penumpang dalam keadaan selamat," ujar Faizal yang juga menjabat Dirkrimum Polda Papua tersebut.
(*)