Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Lakukan Operasi Pembebasan Pilot Susi Air, Tim Gabungan TNI/Polri Kini Kepung Markas KKB Papua di Nduga, Kapolres Beri Ultimatum Ini ke Komplotan Egianus Kogoya

Akhsan Erido Elezhar - Kamis, 23 Februari 2023 | 17:25
Kondisi terakhir pilot susi air.
TribunToraja

Kondisi terakhir pilot susi air.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID -Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang dipimpin Egianus Kogoya, dikabarkan telah terkepung.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunToraja, 22 Februari 2023, pemerintah Indonesia telah menerjunkan tim gabungan untuk melakukan pembebasan Pilot Susi Air, Kapten Philp Mark Marthens (37) yang disandera sejak 14 hari lalu.

Meski telah melakukan pengepungan, Pemerintah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan juga tengah melakukan negosiasi dengan Egianus Kogoya.

Kapolres Nduga AKBP Rio Aleksander Penelewen mengatakan, tokoh-tokoh yang digerakkan untuk berkomunikasi dengan Egianus Kogoya merupakan sosok-sosok yang diyakini dapat membantu proses negosiasi.

"Yang pasti tim negosiasi yang kita kirim itu adalah orang yang bisa berbicara dengan Egianus," ujarnya di Mimika, Selasa (21/2/2023).

Rio mengatakan belum ada batas waktu untuk terus bernegosiasi dengan Egianus Kogoya, namun ia juga menyatakan bahwa TNI- Polri tidak akan ragu melakukan penegakan hukum apa bila Egianus tetap tidak mau melepaskan Kapten Philip.

"Ultimatum saya ke Egianus, terserah dia maunya bagaimana tapi kita tetap berusaha untuk negosiasi, kalau dia tidak mau apa boleh buat, kita akan laksanakan penegakan hukum," kata Rio.

TNI- Polri menerjunkan kekutan penuh untuk menyelamatkan Kapten Philip, sehingga cepat atau lambat posisi Egianus Kogoya akan diketahui.

Kapolres Nduga AKBP Rio Aleksander Penelewen menyebut saat ini personel TNI- Polri sudah masuk ke seluruh distrik di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, untuk mencari keberadaan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Baca Juga: Ingat Video Bandar Narkoba Ngaku Dibekingi Polres Saat BNN Gelar Perkara? Polisi yang Dimaksud Akhirnya Ditangkap Juga, Ini Sosoknya

Menurut dia, penempatan pasukan tersebut dilakukan untuk mempersempit wilayah pencarian sehingga Kapten Philip dapat segera ditemukan.

"Seluruh wilayah Nduga sudah ada pasukan, masuk semua, kita tutup semua untuk menutup ruang gerak," ujarnya di Mimika, Selasa (21/2/2023).

Dengan penempatan para pasukan tersebut, Rio menegaskan saat ini situasi keamanan di Kabupaten Ndugaa relatif kondusif.

"Kenyam aman dan distrik-distrik yang di atas aman karena aparat sudah masuk semua," kata dia.

Terkait keberadaan Egianus Kogoya, Rio mengakui hingga kini TNI- Polri masih terus berusaha memastikan keberaannya.

"Kita belum tahu dimana Egianus," cetusnya.

Nama Egianus Kogoya kembali menjadi sorotan setelah ia dan kelompoknya mengancam akan membunuh 15 pekerja bangunan yang sedang membangun Puskesmas Distrik Paro, pada 4 Februari 2023.

Kemudian Egianus membakar pesawat Susi Air dan menyandera pilot Philip Mark Merthens yang merupakan warga negara Selandi Baru, pada 7 Februari 2023.

Akibat aksi-aksi tersebut, warga Distrik Paro memilih mengungsi ke Kenyam sehingga saat ini wilayah tersebut tidak berpenghuni.

Baca Juga: Hati-hati, Khodam Ular Bisa Buat Orang yang Dia Naungi Memiliki Sifat yang Menyebalkan, Waspadai Tanda-tandanya

Pada 18 dan 19 2022, Tim Gabungan Operasi Damai Cartenz melakukan operasi penegakan hukum di tiga lokasi berbeda.

Hasilnya, puluhan barang bukti berhasil diamankan, mulai dari senjata api hingga kamera video profesional, serta alat komunikasi.

Markas KKB Dikepung untuk Evakuasi Pilot Susi Air, tetapi Selandia Baru Mohon Tanpa Kekerasan

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 23 Februari 2023, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, aparat sebenarnya sudah ingin mengepung markas kelompok kriminal bersenjata ( KKB) untuk mengevakuasi pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens (37).

Aparat gabungan TNI- Polri sebenarnya telah mengetahui titik koordinat Philips.

Namun, hal itu urung dilakukan setelah Selandia Baru meminta agar tidak ada tindakan kekerasan.

Hal itu diungkapkan Mahfud saat mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh, di antaranya Alwi Shihab, Fachry Ali, Asep Saifuddin, Komaruddin Hidayat, Makarim Wibisono, Lukman Hakim Saifuddin, hingga Dahlan Iskan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (21/2/2023).

“Tadi dari Pak Dahlan itu soal penculikan itu karena penahanan Lukas Enembe atau karena pembuatan Daerah Otonomi Baru (DOB)? Tidak, Pak,” kata Mahfud lewat keterangan video yang dikirimkan staf Kemenko Polhukam, Selasa petang.

Mahfud mengatakan bahwa kelompok kriminal bersenjata ( KKB) pimpinan Egianus Kogoya, penyandera Philips, sudah memberontak sebelum penahanan Lukas Enembe dan pembentukan DOB.

Baca Juga: Jangan Ceroboh, Ada Beberapa Penyebab Sakit Maag Kambuh Saat Puasa, Salah Satunya Melewatkan Sahur

Mahfud juga menyebutkan bahwa KKB tidak akan melepas Philips hingga Indonesia mengakui kemerdekaan Papua.

Namun, hal itu urung dilakukan setelah Selandia Baru meminta agar tidak ada tindakan kekerasan.

Hal itu diungkapkan Mahfud saat mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh, di antaranya Alwi Shihab, Fachry Ali, Asep Saifuddin, Komaruddin Hidayat, Makarim Wibisono, Lukman Hakim Saifuddin, hingga Dahlan Iskan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (21/2/2023).

“Tadi dari Pak Dahlan itu soal penculikan itu karena penahanan Lukas Enembe atau karena pembuatan Daerah Otonomi Baru (DOB)? Tidak, Pak,” kata Mahfud lewat keterangan video yang dikirimkan staf Kemenko Polhukam, Selasa petang.

Mahfud mengatakan bahwa kelompok kriminal bersenjata ( KKB) pimpinan Egianus Kogoya, penyandera Philips, sudah memberontak sebelum penahanan Lukas Enembe dan pembentukan DOB.

Mahfud juga menyebutkan bahwa KKB tidak akan melepas Philips hingga Indonesia mengakui kemerdekaan Papua.

“Oleh sebab itu kita masih tangani, ditunggu saja mudah-mudahan ada penyelesaian. Tapi tidak ada kaitannya dengan DOB dan Lukas Enembe,” kata Mahfud.

Dalam operasi pencarian pilot Philips, TNI- Polri mengedepankan cara persuasif dengan melibatkan tokoh-tokoh agama.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, pihaknya masih menunggu Pj Bupati Nduga Namia Gwijangge bernegosiasi dengan KKB yang menyandera Philips.

Baca Juga: Sangat Mudah dan Bisa Dilakukan Sendiri, Inilah 4 Cara Aman Menyuruh Khodam Leluhur Pendamping Manusia, Anda Berani Coba?

“Ya kita tunggu dulu. Karena dari Bupati minta waktu dia akan nego dulu. Ya sudah kita penuhi permintaan Bupati Nduga," ujar Yudo saat ditemui di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2023).

Hal sama juga diungkapkan Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Saleh Mustafa.

Namun, jika pendekatan dialog atau soft approach gagal, jajarannya akan melakukan "tindakan terukur".

“Namun mengingat waktu, kami aparat TNI- Polri punya standar operasi yang harus dijalankan dalam upaya penegakan hukum, agar persoalan ini tidak berlarut.

Harus ada batas waktunya," kata Saleh.

“Saya tidak bisa sampaikan dan ungkapkan waktunya karena ini suatu hal yang dirahasiakan. Tetapi, apabila tiba waktunya, TNI- Polri akan melakukan penegakan hukum secara terukur, terpilih, dan terarah," ucap Saleh.

Terlebih, dia mengatakan bahwa semua warga lokal telah dievakuasi keluar Distrik Paro.

(*)

Source :Kompas.com Tribuntoraja.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x