Pihaknya juga tidak ingin warga lain di Distrik Paro dan kampung lainnya menjadi bagian dari penegakan hukum TNI-Polri nantinya.
"Kita tidak mau ada imbas lain yang nantinya digunakan KKB untuk menggulirkan isu pelanggaran HAM," ucapnya.
Masih menurut Kapolda Papua, penindakan akan dilakukan secara teliti dan tepat sasaran terhadap KKB pimpinan Egianus.
"Pernah Egianus menyampaikan tuntutan seperti penggantian senjata dan uang, namun kami tahu psikis kelompok ini dan politik suka memanfaatkan isu ini hingga keluar negeri," katanya.
Penguasaan wilayah mulai dari Paro, Aguru, Mugi, Mapenduma sudah ditempati oleh personel dengan melakukan pengawasan ketat peregerakan KKB.
Pihaknya juga telah meminta Bupati Nduga, Namia Gwijangge untuk menangani masyarakat dengan baik sehingga dampak penegakan hukum tidak berimbas pada masyarakat.
Ia menyebut, kelompok yang membawa Pilot Susi Air, Philips Marthen sudah bergeser dari Distrik Paro dan pihaknya telah sampai pada titik itu.
"Harus sabar. Saya juga akan kesana untuk memastikan segala persiapan terkait penegakan hukum ini. Kecermatan TNI-Polri agar menghindari dampak lain," pungkas Kapolda Papua.
Dilansir dari wartakotalive.com, Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, sempat menawarkan barter antara pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens, dengan senjata dan uang.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady membenarkan penawaran tersebut dari kelompok pimpinan Egianus Kogoya.
"Sempat ada penyampaian demikian (barter pilot Susi Air dengan uang dan senjata)," kata Benny saat dihubungi, Jumat (24/2/2023).
Source | : | Wartakotalive.com,Tribun-Papua.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar