Selain itu, nilai kas dan setara kas pun menunjukkan kenaikan dalam LHKPN periode 2022.
Periode 2021, LHKPN Gibran menunjukkan nilai tersebut berada di kisaran Rp2.188.369.663.
Itu kemudian naik sebesar Rp912.890.711 menjadi Rp3.101.260.374 dalam LHKPN periode 2022.
Kemudian nilai utang yang dimiliki Gibran menurun di LHKPN periode 2022.
Nilai utang Gibran saat tahun 2021 berada di besaran Rp723.586.004. Besaran tersebut kemudian turun di angka Rp551.586.004.
Artinya ada penurunan Rp172.000.000 di laporan LHKPN periode 2022.
Gibran menjelaskan salah satu sumber utang dalam LHKPN ada kredit pemilikan rumah (KPR).
Ada KPR 2 rumah yang sampai saat ini masih coba dicicil Gibran.
"KPR itu sudah berjalan. (Jangka waktu angsuran) 15 tahun," kata dia.
"Ini tinggal 5 tahun lagi, kalau tidak salah. Tiap bulannya Rp10 juta," imbuhnya.