"Ada saksi yang kita ambil keterangannya, walaupun ada beberapa kendala yakni bahasa. Tapi kita coba jembatani.
Saksi juga melihat kelompok Egianus membawa tiga senapan laras panjang. Kami bertekad untuk menangkap Egianus dan juga membebaskan pilot Susi Air,” ungkapnya yang juga merupakan Direktur Kriminal Umum Polda Papua.
Dilansir dari tribunpalu.com, perbuatan kejam KKB Papua terhadap warga sipil kembali terjadi.
Kali ini, panglima KKB Papua Egianus Kogoya dengan kejam menumpahkan darah seorang bocah.
Hal itu dilakukan karena warga sipil tak memenuhi sebuah permintaan dari KKB Papua.
Egianus Kogoya yang merupakan pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Nduga disebut sempat berada di Kampung Pimbinom, Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan.
Seperti dilansir dari Kompas.com, hal ini diketahui setelah Satgas Damai Cartenz 2023 melakukan penjejakan terhadap kelompok kriminal yang sedang menyandera Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani mengungkap bahwa Egianus kembali melakukan aksi kejam dengan membunuh anak dari kepala kampung setempat.
Pembunuhan dilakukan Egianus karena permintaannya kepada kepala kampung untuk memberi bahan makanan, tidak dipenuhi.
"Kepala kampung berinisial ST tidak bersedia membantu kelompok Egianus Kagoya datang ke kampungnya untuk meminta bahan makanan dan akhirnya anak yang berusia 6-8 tahun dengan inisial MT dibunuh oleh Egianus Kogoya sendiri," ujar Faizal, melalui keterangan tertulis, Minggu (5/3/2023).
Menurut Faizal, kejadian tersebut diperkirakan terjadi sepekan lalu atau setelah kasus pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, pada 7 Februari 2023.