Gridhot.ID - Ustaz Abdul Somad mengungkapkan tentang doa buka puasa yang benar.
Ustaz Abdul Somad kemudian menyebut sebuah hadis yang menjelaskan tentang doa buka puasa mana yang paling kuat.
Berikut penjelasan selengkapnya dari ceramah Ustaz Abdul Somad.
Dikutip Gridhot dari laman resmi UIN, buka puasa adalah waktu yang dinantikan umat muslim dalam menyempurnakan puasa, karena sudah seharian menahan lapar dan haus demi mendekatkan diri kepada Allah ta’ala.
Dan bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi daripada misik.
Seperti hadits Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :
والذي نفسُ محمدٍ بيدهِ لَخَلوفِ فمِ الصائمِ أطيبُ عندَ اللهِ من ريحِِ المسكِ ,للصائمِ فَرْحتانِ يفرَحْهُما إذا أَفطرَ فَرِحَ ، وإذا لقي ربَّه فَرِحَ بصومِهِ
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah itu lebih wangi daripada misik. Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika ia bertemu Rabb-Nya”
(HR. Bukhari no. 1904, Muslim no. 1151).
karna itu waktu berbuka adalah waktu yang istimewa.
Oleh karena itu ada beberapa adab yang disunnahkan ketika berbuka puasa, agar memberikan keberkahan dan kebahagiaan.
Dikutip Gridhot dari Tribun Kaltara diketahui ada beberapa doa berbuka puasa di dunia ini.
Beberapa di antaranya adalah kedua doa buka puasa ini, yakni:
اللهم لك صمت و بك أمنت و على رزقك أفطرت برحمتك يا ارحم الراحمين
Allahumma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimin
Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dengan rizqi-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mua, wahai Dzat yang Maha Penyayang"
Dan, doa buka puasa lainnya, yakni:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.
Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."
Menurut Ustaz Abdul Somad, kedua doa tersebut dapat dipakai dan memiliki makna yang sama.
"Kedua-duanya boleh dipakai. Yang ngomong bukan Ustaz Somad, tapi Syaikh Ibn 'Utsaimin, ulama Saudi Arabia," kata UAS seperti dikutip TribunKaltara.com dari Surya.
Lantas bagaimana dengan kekuatan doa tersebut menurut hadits?
UAS menyebut jikalau masuk dalam hadits dhaif, maka doa tersebut tetap bisa dipakai.
Ia juga menjelaskan terkait 5 syarat yang berhubungan dengan doa tersebut.
"Hadits dhaif tetap bisa dipakai, kalau cukup 5 syarat. Pertama bukan masalah aqidah tauhid, kedua bukan masalah halal haram, ketiga tidak terkait riwayat pendusta, keempat masih bernaung di bawah hadits sahih, kelima untuk motivasi beramal," katanya pada video Facebook Tanya Jawab Ustadz Abdul Somad, 19 Mei 2018.
(*)