Dia mengatakan, telah memiliki rencana tersendiri setelah mendapat informasi dari berita di media bahwa pihak sekolah mempersilakan untuk kembali mengajar.
"Rencananya, saya tetap keluar (dari sekolah), karena merasa tidak enak hati akibat dari peristiwa ini," ujar dia.
Menurut dia, perasaan tidak enak tersebut lebih disebabkan karena instansi sekolah turut terbawa-bawa dalam tindakan pribadinya beberapa waktu lalu.
Pihaknya pun menyampaikan terima kasih kepada sekolah dan yayasan yang menaunginya atas tawaran untuk mengajar kembali.
"Saya sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada sekolah yang menerima saya lagi, tapi untuk kembali mengajar di sana sepertinya tidak," ungkap dia.
Penjelasan yayasan
Sementara, Humas Yayasan Miftahul Ulum Kota Cirebon, Elis Suswati, menyampaikan, Sabil tetap menjadi guru di sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Miftahul Ulum.
Terutama selagi Sabil masih mengikuti seluruh aturan yang ditetapkan oleh yayasan maupun sekolah dan kode etik profesi keguruan.
"Kami membuka pintu selebar-lebarnya kepada yang bersangkutan untuk menjadi guru selagi patuh dan taat terhadap seluruh aturan dari yayasan," ujar dia.
(*)