Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

49 Hari Disandera KKB Papua, Kondisi Pilot Susi Air Akhirnya Terkuak, Lenis Kogoya Minta Egianus Hentikan Aksinya

Siti Nur Qasanah - Selasa, 28 Maret 2023 | 16:42
Kondisi terkini pilot Susi Air.
KompasTV

Kondisi terkini pilot Susi Air.

GridHot.ID - Kondisi pilot Susi Air, Kapten Philips, yang disandera KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya selama 49 hari terakhir menjadi sorotan.

Melansir Tribun Papua, kondisi saat ini kapten Philips dalam keadaan baik.

Hal itu sebagaimana yang dikatakan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, saat dihubungi Tribun Papua.

"Kondisi pilot sampai saat ini masih baik-baik saja, dan aman," kata Sebby Sambom melalui panggilan telepon di Jayapura.

Sebby Sambom mengatakan, Kapten Philips dalam keadaan sehat dan aman.

"Pilot tidak sakit, dan dia aman,"ujarnya.

Sebby Sambom menegaskan bahwa TPNPB-OPM punya tenaga medis yaitu mantri-mantri yang siap memberikan pelayanan medis jika Kapten Philips sakit.

Sementara itu, soal penyaderaan pilot Susi Air, Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua Lenis Kogoya mengimbau agar Egianus Kogoya menghentikan aksi kekerasan dan pembunuhan di Papua.

"Lebih baik Egianus dan masyarakat Papua tidak usah bunuh-bunuhan, mari kita bangun karena sudah dikasih provinsi," ujar Lenis Kogoya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/3/2023), dikutip dari Kompas.com.

"Dari satu provinsi, dua provinsi, sekarang 6 provinsi, ngapain kita berantem bunuh-bunuh orang terus?" ujarnya lagi.

Menurut Lenis, ia memiliki visi yang sama dengan kelompok Egianus, yakni mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat Papua.

Baca Juga: Pilot Susi Air yang Disandera KKB Papua Punya Riwayat Asma, Panglima TNI Akui Tak Bisa Asal Frontal Bebaskan Sandera: Kami Tidak Mau!

Bedanya, kata Lenis, kelompok Egianus ingin memerdekakan Papua dengan melepaskan diri dari Indonesia. Sedangkan ia ingin memerdekakan Papua lewat jalan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Menurut Lenis, keinginan Egianus Kogoya sebetulnya sudah terjawab dengan pemekaran wilayah yang dilakukan oleh pemerintah pusat.

Untuk itu, ia berjanji akan menggunakan pendekatan hati agar kelompok Egianus tidak lagi melakukan kekerasan, termasuk dalam kasus penyanderaan pilot Susi Air.

"Pendekatan ini ada beberapa konsep. Konsep pertama, kami lembaga adat harus turun tangan, kami marga Kogoya turun tangan supaya kami ajak janganlah pembunuhan, enggak baik," kata Lenis.

Ia pun menegaskan bahwa upaya membebaskan pilot Susi Air dengan angkat senjata mesti dipertimbangkan matang-matang karena ada dampak negatif di samping positifnya.

Diketahui, Pilot Susi Air Kapten Philips yang merupakan warga Selandia Baru, disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya setelah pesawat yang dipilotinya dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023.

Saat itu, pesawat tersebut mengangkut lima penumpang yang merupakan orang asli Papua (OAP).

Sebenarnya, Kapten Philips dan kelima OAP sempat melarikan diri ke arah yang berbeda.

Namun, belakangan diketahui bahwa kelima OAP telah kembali ke rumah masing-masing, sedangkan Kapten Philips masih disandera.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Kisdiyanto menyebutkan bahwa operasi pembebasan Kapten Philips akan memakan waktu yang lama.

Oleh karena itu, Kisdiyanto meminta publik agar bersabar.

Baca Juga: KKB Papua Belum Mau Lepaskan Sandera, Panglima TNI Yudo Margono Tak Mau Frontal Berantas Egianus Kogoya CS, Terungkap Inilah Alasannya

Negosiasi sedang dilakukan pemerintah dan tokoh masyarakat dengan KKB yang menyandera Kapten Philips.

"Ya memang kalau negosiasi tidak akan sebentar, pasti butuh waktu yang panjang. Dan kita semua harus sabar, karena ini menyangkut nyawa manusia yang harus kita selamatkan. Meskipun satu orang, itu adalah nyawa manusia," ujar Kisdiyanto kepada awak media di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Rabu (15/3/2023). (*)

Source :Kompas.comtribun papua

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x