Gridhot.ID - Inilah beberapa arti kedutan di dagu menurut primbon Jawa.
Saat Anda mengalami kedutan, sebagian orang mengaitkannya dengan mitos arti kedutan.
Pasalnya diyakini sebagian masyarakat, kedutan merupakan sebuah pertanda bagi mereka yang mengalaminya.
Jika dilihat dari sudut pandang primbon Jawa, kedutan memiliki arti tersendiri, tergantung dimana letaknya.
Begitu juga dengan kedutan di dagu.
Lantas, apa saja arti kedutan di dagu menurut primbon Jawa?
Melansir dari Suar.id, berikut 4 arti kedutan di dagu menurut primbon Jawa.
1. Pertanda berteman dengan orang kaya
Jika kamu mengalami kedutan di dagu, maka bisa jadi ini adalah pertanda baik.
Dalam waktu dekat, kamu akan mendapatkan seorang teman yang kaya.
Teman ini bisa membantumu bila kesusahan.
2. Pertanda akan mendapat sindiran
Mungkin kamu juga harus berhati-hati bila mengalami kedutan di dagu.
Sebab, kemungkinan kamu akan segera mendapat sindiran yang kurang baik.
Sindiran itu membuat perasaanmu kurang nyaman karena datang dari orang-orang dekat.
Jangan terbawa emosi, sebab bisa berujung konflik yang runyam.
Sebaiknya jangan membalas sindiran tersebut agar tidak memperbesar masalah.
3. Pertanda akan mendapat sanjungan
Kedutan di dagu ternyata juga bisa menjadi suatu pertanda baik.
Kamu akan mendapatkan sanjungan dan nasihat dari seseorang yang dituakan.
Nantinya, hal ini akan mengubah hidup kamu menjadi lebih baik.
Sanjungan itu juga membuatmu lebih bersemangat.
Kamu jadi punya energi lebih untuk meningkatkan prestasi.
4. Pertanda ada orang yang iri
Bila mengalami kedutan di dagu, kemungkinan ada orang yang menaruh rasa iri kepadamu.
Orang itu tidak senang melihat keberhasilanmu.
Berhati-hatilah, sebab dia bisa melakukan hal yang kurang menyenangkan terhadap kamu.
Sebaiknya, kamu tetap menjaga sikap dan tidak perlu terlalu menunjukkan apa yang dimiliki.
Tujuannya agar orang lain tidak menyimpan rasa iri yang berujung kejahatan.
Perlu diingat, ulasan ini hanyalah ramalan dan mitos yang belum tentu keakuratannya.
Anda boleh percaya atau tidak, atau hanya menjadikannya sebagai penambah wawasan.
(*)
Source | : | Suar.id |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar