"Apa aktivitasnya saya tidak tahu, saya saja ditelantarkan selama satu tahun ini," kata Sanem.
Sanem juga mengaku, suaminya sering menerima tamu di rumah.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunJateng, 5 April 2023, meski begitu, ia tak mengetahui secara persis, apa yang maksud kedatangan tamu tersebut.
"Saya cuma disuruh buatkan teh," kata Sanem.
Terungkapnya kasus pembunuhan berantai ini mulai terungkap karena ada salah satu anggota keluarga korban yang melaporkan, kalau ayahnya bernama PO, tak bisa dihubungi sejak 24 Maret 2024.
Anak korban, GE, mengaku pernah diajak ayahnya ke Banjarnegara.
Keduanya berangkat menggunakan bus jurusan Sukabumi-Wonosobo.
Baca Juga: 5 Weton Paling Boros Padahal Sulit Masalah Keuangan, Lebih Mentingin Gengsi daripada Isi Dompet
Sesampainya di Wonosobo, mereka bertemu dengan Mbah Slamet (pelaku) yang mengajak mereka ke rumahnya di Desa Balun Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara.
Sesampainya di rumah, GE disuruh menunggu, sedangkan ayahnya masuk ke sebuah ruangan.
"Pada 20 Maret 2023, korban PO datang sendirian dari Sukabumi menuju ke rumah Mbah Slamet di Banjarnegara menggunakan Mobil Wuling warna hitam, " kata Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto.
Lalu tiga hari kemudian, korban mengirimkan pesan melalui WhatsApp ke anaknya yang lain, SL.