"ibu memang sudah berkeliling di berbagai pulau yang ada di Indonesia, seperti Sumatera, Papua, Sulawesi," kata Herman.
Ida bekerja sama dengan suaminya dalam menjual dan mengobati pasien.
Ida Dayak bertugas memasarkan minyak sembari memberi pengobatan.
"Bapak membantu membungkus obat, kemudian diserahkan ke pembeli," kata Herman.
Herman Ida Andriani memang belum mendapat amanah untuk meneruskan kesaktian Ida Dayak menyembuhkan pasien.
"Tergantung orang tua," kata Herman.
Namun begitu, Herman sudah mendapat peran penting dalam keberlangsungan karir Ida Dayak.
"Ibu minta tolong ke saya merawat kebun sawit dan bikin rumah sewaan," kata Herman Ida Andriani.
Menurut Herman, ada kemungkinan Ida Dayak sudah tidak berkeliling Indonesia dan memilih menetap.
"Umur sudah semaki tua, jadi agak mengurangi aktivitas di luar pulau," kata Herman.
Katanya, ketika rumah tersebut sudah rampung Ida Dayak baru akan pulang.
"Kalau rumah sudah jadi baru pulang ke sini," kata Herman anak Ida Dayak.
Kediaman Ida Dayak sendiri tampak amat sederhana.
Lantainya berlapis papa, pun dengan sebagian temboknya.
Belakang rumah Ida Dayak merupakan kebun sawit.
Sementara itu di sampingnya berdiri rumah Herman dengan dinding bata.
Rumah yang dimaksud Herman adalah bangunan yang berdiri tepat di depan rumah Ida Dayak.
Ada 10 kamar yang sedang dibangun untuk dijadikan sebagai penginapan.
"Rumah itu akan disewakan kepada pasien yang jauh sehingga tidak kesusahan lagi cari tempatnya," kata Herman anak Ida Dayak.(*)
Source | : | Bangkapos.com,Tribunnewsbogor.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar