Kalau tulang anak burung tersebut menyambung kembali, maka bisa digunakan sebagaibahan baku minyak gosok atau minyak sakti seperti yang digunakan Ida Dayak.
"Anak ubud itu harus kita patahkan dulu tulangnya. Nanti atau besok kita lihat, tulang anak ubud yang kita patahkan itu akan nyambung lagi," ujar Panglima Jilah.
"Kemudian Anak ubud yang nanti kita ambil anak ubud ini nanti kita oseng, kita jadikan minyak. Itulah jadi minyak ubud," ucapnya.
"Jadi untuk pembuktiannya, kita patahkan dulu anak ubud yang baru lahir. Lihat besok, pasti nyambung. Kita ambil biasanya hari Jumat. Setelah itu, anak ubud tersebut dioseng sehingga keluar minyak itulah minyak ubud," ujarnya lagi.
Panglima Jilah kemudian berbicara terkait kemampuan Ida Dayak yang bisa mengobati patah tulang atau tulang bengkok.
Menurut Panglima Jilah, Ida Dayak termasuk orang Dayak yang mendapat karunia.
"Ibu Ida Dayak dapat karunia dari Jupata (Tuhan) untuk menolong orang karena di zaman ini, berobat sangat mahal," ujarnya.
"Banyak rakyat kita tak punya dana untuk berobat ke rumah sakit. Dengan Ibu Ida pengobatan gratis, bayar minyak saja,"lanjutnya.
Dalam pandangan Panglima Jilah, perbuatan Ida Dayak sangat mulia sehingga perlu didukung.
"Ibu Ida saya yakin sekali beliau masih tulus, ikhlas, percaya pada Jupata. Ibu Ida akan bisa nolong orang lewat pengobatan tadisional Indonesia," katanya.
Sebelumnya dilansir dari Kompas.com, Ida Dayak mengaku selalu melibatkan Tuhan dalam proses menyembuhkan pasien.