GridHot.ID - Sebuah video siswa-siswi SMA di Garut study tour ke Mekkah sekaligus umrah beredar viral di media sosial.
Aksi para siswa-siswi SMA di Garut satu angkatan tersebut membuat warganet takjub karena dinilai unik.
Jika biasanya program study tour ke museum atau ke Bali, para siswa-siswi SMA Garut ini melakukan study tour-nya ke Tanah Suci, Makkah.
Melansir tribunjakarta.com, Azril Ibrahim (18) membagikan keseruan umrah bersama rekan seangkatannya ke Tanah Suci.
Sebagai informasi, baru-baru ini viral di media sosial video yang menampilkan satu angkatan SMA berangkat study tour ke Makkah.
Keberangkatan mereka viral setelah Azril yang merupakan satu diantara rombongan tersebut membuat postingan video di aplikasi Tik Tok pribadinya (@zrilibraa).
Azril mengungkapkan keberangkatan satu angkatan ini merupakan program pondok lantaran mereka yang berangkat tengah mengemban ilmu di Pondok Pesantren Darul Arqam yang terletak di Garut, Jawa Barat.
Masuk dalam program pondok, rupanya angkatan Azril bisa dibilang menjadi yang pertama ke Makkah dengan jumlah santri terbanyak.
Sekiranya ada 162 santri yang berangkat ke Tanah Suci pada 14 Februari 2023 lalu.
"14 Februari berangkat, 10 hari di sana. Sebenarnya aku angkatan kedua (yang umrah). Cuma yang tahun kemarin karena Covid jadi cuma sekitar 10 orang yang berangkat," katanya saat dihubungi, Selasa (18/4/2023).
Selama umrah, Azril mengacungi jempol kekompakan antar santri. Dari ratusan yang berangkat, komunikasi antar santri tetap berjalan lancar.
Hal ini terbukti dari adanya sejumlah santri yang terpisah dari rombongan.
Berbekal komunikasi yang matang, para santri yang terpisah alias nyasar langsung kembali bergabung dengan rombongan.
"Cerita seru pas lagi tawaf. Sempit kan, tiap orang desak-desakan. Kemudian ada juga teman yang nyasar. Alhamdulillah bisa balik lagi. Mereka ada kontak-kontak dengan yang lain. Jadi begitu nyasar langsung disusul," lanjutnya.
Program Pondok
Setelah viral, tentunya banyak warganet yang bertanya mengenai umrah ini. Mengingat biaya yang dibutuhkan untuk ke Tanah Suci tak sedikit.
Namun, pemuda berusia 18 tahun ini memastikan bila umrah ke Tanah Suci masuk dalam program dari Pondok Pesantren Darul Arqam yang terletak di Garut, Jawa Barat.
"Ini program dari pondok untuk memberikan ijazah kepada santri yang sudah mondok selama 6 tahun di pesantren. Pondok tuh membuat program nanti membagikan ijazah di Mekkah atau Madinah jadi sekalian umrah gitu," ungkapnya.
Sekiranya, ada 162 santri yang menjalani ibadah umrah pada waktu tersebut termasuk dirinya.
Selama 10 hari, ia menjalani ibadah umrah bersama teman satu angkutannya dengan khusyuk. Hingga akhirnya videonya pun kini viral di media sosial.
Azril melanjutkan, untuk biaya umrah memang sudah dibayarkan dengan cara dipotong dari uang bulanan pondok.
Dalam satu bulan, biasanya orangtua Azril membayar SPP sekitar Rp1,6 juta. Di mana dari total tersebut, sebagiannya disisihkan pihak pondok untuk santrinya berangkat ke Tanah Suci.
Namun sebelum keberangkatan, ia tak menampik bila ada biaya tambahan lantaran digunakan untuk pembuatan paspor.
"Untuk pembayaran kami hanya membayar bulanan SPP aja. Terus pas mau berangkat umrah ada biaya tambahan lagi buat paspor sama biaya lainnya. Bayaran SPP nya sekitar Rp 1,6 juta. Itu udah termasuk dipotong sama biaya ke Makkah. Itu udah bersih sama laundry, catering," bebernya.
Atas viralnya video ini, ia masih mengaku kaget dan terharu. Azril pun berharap makin banyak program serupa agar banyak orang yang bisa pergi ke Tanah Suci.
Dilansir dari tribunjateng.com, video rombongan anak SMA melakukan perjalanan study tour umroh ke tanah suci viral di media sosial.
Video study tour umroh itu viral setelah diunggah oleh akun Tiktok @azrilibarhim pada Minggu (16/4/2023).
"alhamdulillah bisa umroh bareng temen seangkatan #studytour," tulis pengunggah.
Dalam video itu terlihat rombongan anak SMA itu berfoto bersama lebih dahulu di depan sekolah.
@zrilibraa alhamdulillah bisa umroh bareng temen seangkatan #studytour ♬ Rahmatun Lil’Alameen - Maher Zain
Mereka semua kompak mengenakan baju ihram.
Setelah selesai berfoto mereka mulai masuk ke dalam bus menuju bandara.
Selama di bandara mereka juga berfoto bersama.
Kemudian mereka sampai di pesawat hingga akhirnya rombongan ini sampai di tanah suci.
Para anak SMA ini juga melakukan rangkaian ibadah umrah selama di sana.
Video ini pun mendapat banyak komentar dari para netizen.
@Dania NurRahma "study tour ga terlupakan, berkesan sekali. ke tanah suci bareng kawan2"
@Ferry "kok dulu pas sekolah gaada kepikiran nabung bareng2 ya biar bisa umroh bareng kayak gini @Winda Piglet"
@faylaanaylaa "kerennnn bangeeeeetssssssss MasyaaAllahhhhh"
@TOKO BIMASENA "Masya Allah.. motivasi bgt. luar biasa"
Pengunggah sendiri mengatakan jika mereka semua menabung uang study tour sejak kelas 7.
Seharusnya mereka melakukan study tour ke Jogja pada kelas 9.
Namun ditunda karena Covid-19.
Sehingga menabung lagi hingga kelas 12 dan uang tabungan mereka terkumpul lebih banyak.
Lalu dipakai berangkat study tour umroh.
azrilibrahim · Creator
"sebenarnya ini program dari sekolah, nabung dari kelas 7 sampai 12 hehe , study tour harusnya pas kelas 9 ke jogja cuman lagi covid pas itu mah"
Dilansir dari Surya.co.id, kegiatan study tour Umroh itu dilakukan pada 14 Februari 2023 lalu oleh siswa siswi SMA dari Pondok Pesantren Darul Arqam, Garut, Jawa Barat.
"Ini program dari pondok untuk memberikan ijazah kepada santri yang sudah mondok selama 6 tahun di pesantren." ujar Azril.
"Pondok tuh membuat program nanti membagikan ijazah di Mekkah atau Madinah jadi sekalian umrah gitu," kata Azril, Senin (17/4/2023).
Total ada 162 santri yang ikut dalam kegiatan ini.
Azril mengatakan jika uang kegiatan ini dibayar dengan cara dipotong dari uang bulanan pondok.
Dalam satu bulan, biasanya orangtua Azril membayar SPP sekitar Rp1,6 juta.
Dari nominal tersebut, sebagiannya disisihkan pihak pondok untuk santrinya berangkat ke Tanah Suci.
Namun sebelum berangkat, ia dan rekannya harus membayar biaya paspor sendiri.(*)
Source | : | Tribunjateng.com,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar