GridHot.ID - Weton merupakan hari kelahiran dalam bahasa Jawa.
Weton dihitung dengan menggabungkan hari dalam seminggu dengan lima hari pasaran Jawa.
Hari dalam seminggu adalah Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Dikutip dari Sonora.id, sementara hari pasaran Jawa ada lima, yaitu Pahing, Wage, Kliwon, Pon dan Legi.
Artinya, saat berbicara tentang weton, seseorang akan ditanya hari apa dia lahir, dan bertepatan hari pasaran apa dia lahir.
Sehingga akan muncul keterangan weton Senin Pahing, Jumat Kliwon, Sabtu Pon, dan seterusnya.
Disebutkan bahwa weton sangat mempengaruhi watak dan karakter seseorang.
Weton Senin Pahing adalah salah satu kombinasi hari dan pasaran dalam sistem penanggalan Jawa.
Dalam kepercayaan Jawa, weton dianggap memiliki pengaruh pada karakter, kepribadian, dan nasib seseorang.
Ada beberapa keistimewaan yang dikaitkan dengan weton Senin Pahing, di antaranya:
Energi positif
Baca Juga: 5 Weton Tidak Setia Menurut Primbon Jawa, Sangat Mudah Jatuh Cinta!
Weton Senin Pahing dianggap sebagai hari dan pasaran yang memiliki energi positif yang kuat.
Hal ini dihubungkan dengan kekuatan bumi yang diperkirakan lebih aktif pada hari dan pasaran tersebut.
Karakter kuat
Orang yang lahir pada weton Senin Pahing dianggap memiliki karakter yang kuat dan mandiri.
Mereka cenderung teguh pada pendirian dan memiliki kemampuan untuk mengatasi tantangan dalam hidup.
Kecerdasan
Weton Senin Pahing juga dikaitkan dengan kecerdasan dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
Orang yang lahir pada weton ini dianggap memiliki kemampuan untuk memahami dan menangani situasi yang kompleks.
Kreativitas
Weton Senin Pahing dianggap sebagai hari dan pasaran yang merangsang kreativitas.
Orang yang lahir pada weton ini cenderung memiliki imajinasi dan ide-ide yang kreatif.
Namun, perlu diingat bahwa kepercayaan ini bersifat subjektif dan tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Weton hanya merupakan bagian dari sistem penanggalan Jawa dan tidak harus dijadikan patokan dalam menentukan nasib atau keberuntungan seseorang.
(*)