Sementara itu, berdasarkan data Indonesia Corruption Watch tahun 2020, nama Dewi Kam tercatat dalam database offshore leaks International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ).
Bersama dengan Mohamad Abdullah Jasin, ia terafiliasi dengan 2 perusahaan yang berdomisili di British Virgin Islands dan Samoa.
Dewi Kam tercatat merupakan pemegang saham Birken Universal Corporation dan Direktur Savill Universal Ltd yang berlokasi di Britisih Virgin Islands, dan pemegang saham Overseas Finance Ltd yang bertempat di Samoa.
Dewi Kam diketahui merupakan nominee director Execorp Limited, dan nominee Shareholder Portcullis Nominees (BV) Limited, dan Sharecorp Limited.
Adapun pada tahun 2006 ketika Indonesia dan China melakukan kesepakatan kontrak proyek energi sebesar US$3,56 miliar, ia menghadiri penandatanganan kontrak dalam kapasitasnya sebagai Presiden Komisaris PT Sumbergas Sakti Prima.
Proyek yang dikelola Dewi Kam melalui perusahaan tersebut yaitu Coal Based Chemical Plant di Balocci, Pangkep, Sulawesi Selatan, dengan nilai US$687 juta dollar AS.
Dewi Kam juga merupakan sosok penting di balik keberadaan PLTU Cilacap di Desa Karangkandri, Cilacap, Jawa Tengah, yang dikembangkan oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P).
Pemilik PT Sumber Segara Primadaya
Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, proyek PLTU Cilacap dikembangkan oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P).
Saham perusahaan tersebut dimiliki oleh PT Sumber Energi Sakti Prima dengan porsi 51% (SSP) dan PT Pembangkit Jawa-Bali (PJB) sebesar 49%.
ICW menyebut, PT Sumber Energi Sakti Prima adalah perusahaan yang kepemilikan akhirnya dikuasai oleh Dewi Kam dan Richard Jasin.