Sedangkan kelompok Lewis Kogoya dan Arodi Kulla dari Kabupaten Intan Jaya, tidak menginginkan adanya layanan penerbangan ke wilayah tersebut.
Karena perbedaan kepentingan itulah, kedua kelompok KKB Papua akhirnya terlibat dalam insiden baku tembak.
Peristiwa itu mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya kritis.
Salah satu dari dua korban yang kritis setelah mengalami luka tembak dan senjata tajam adalah Joni Botak.
"Dari perdebatan itu menimbulkan keributan antara kedua kelompok yang mengakibatkan adanya korban jiwa maupun luka-luka dan empat unit rumah milik warga sipil Kampung Julukoma dibakar," kata Faizal.
"Sampai sekarang kami sedang berusaha mencari tahu kondisi para korban di sana dan TNI-Polri sedang berusaha mengirim pasukan ke wilayah tersebut," lanjutnya.
Sementara itu, Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengklaim telah mengeksekusi mati seseorang asli Papua yang mereka sebut sebagai pengkhianat perjuangan mereka.
Adapun sosok yang ditembak mati yakni anak buah Joni Botak, Holem Uamang.
Tak hanya menembak mati, pasukan Lewis Kogoya juga merampas senjata api milik Holem Uamang beserta radio atau HT dan teleskop (teropong).
Holem Uamang dituding menjadi mata-mata dari aparat TNI-Polri dan juga terlibat dalam kematian tokoh OPM, Kelly Kwalik.
Diberitakan sebelumnya, KKB Papua berulah di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tenga pada 12 April 2023.