Taufik telah mengutarakan dia sudah mantap untuk hengkang dari Partai Gerindra, salah satu alasannya karena ia merasa tidak nyaman terhadap beberapa orang di partai tersebut.
"Di sudut lain ada sikap yang buat saya enggak nyaman. Kalau saya duduk terus di situ sayanya enggak nyaman sayanya enggak produktif. Sayang dong. Ngapain. Jadi beban malah nanti," kata Taufik dikutip dari acara Gaspol! yang disiarkan di YouTube Kompas.com, Selasa (31/5/2022).
Selain kasus korupsi Pemilu, Taufik sempat terseret kasus dugaan korupsi pengadaan tanah di Munjul, Jakarta Timur.
Pada Februari lalu, Jaksa Penuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap pernyataan mantan Dirut Sarana Jaya Yoory Corneles Pinontoan yang menyebut ada arahan Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra M Taufik dalam pembelian tanah Munjul.
Tuduhan ini dibantah oleh Taufik dalam Berkas Acara Pemeriksaan (BAP).
Setelah keluar dari Gerindra, Taufik berencana untuk pindah ke partai yang dinilai memiliki aliran nasionalis, seperti Partai Nasdem.
Salah satu alasannya karena Nasdem memiliki arah untuk mendukung Anies maju pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang. "Kebetulan saya melihatnya dekat nih untuk di 2024 ke Anies.
Ini agak sejalan dengan pikiran saya. Saya tadi mendoakan Anies," ujarnya
Berikut ini pengalaman organisasi Muhammad Taufik:
- Sekjen Serikat Pekerja Maritim Indonesia;
- Ketua SPSI Pelabuhan Tanjung Priok;
- Bergabung dengan Partai Golkar;
- Bergabung dengan PKP;
- Bergabung dengan Partai Gerindra;
- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta;
- Ketua Senat Mahasiswa Universitas Jayabaya;
- Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Jayabaya;
- Ketua Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) DKI Jakarta;
- Ketua Pusat Pengkajian Jakarta (PPJ).(*)