Gridhot.ID - TNI membantah mutasi 3 perwira tinggi yang memegang tongkat komando di Papua berkaitan dengan penyerangan yang dilakukan KKB Papua di Kabupaten Nduga.
Adapun Panglima TNI diketahui memutasi 3 perwira tinggi di wilayah Papua, mulai dari jabatan Komandan Korem hingga Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III.
Mutasi itu tertera dalam Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/426/IV/2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI tertanggal 27 April 2023.
Posisi Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yakthi Kodam XVII/Cenderawasih berganti dari Brigjen Juinta Omboh Sembiring ke Kolonel Inf Dedi Hardono yang sebelumnya menjabat Pamen Denmabesad.
Dengan demikian, Dedi akan pecah bintang satu (Brigjen). Sementara Sembiring akan menjabat sebagai Pa Staf Ahli Tingkat II Kepala Staf Angkatan Darat Bidang Sosial Budaya.
Kemudian, posisi Pangdam XVII/Cenderawasih juga diganti dari Mayjen Muhammad Saleh Mustafa ke Mayjen Izak Pangemanan yang sebelumnya menjabat Kepala Staf Kogabwilhan III.
Mayjen Saleh Mustafa akan menjabat posisi baru sebagai Pa Staf Ahli Tingkat III KSAD Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba.
Selanjutnya, Pangkogabwilhan III Letjen I Nyoman Cantiasa dimutasi menjadi Koordinator Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat (Koorsahli KSAD).
Posisi Pangkogabwilhan III akan diisi Mayjen Agus Suhardi yang sebelumnya menjabat Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI. Dengan demikian, pangkat Agus akan naik menjadi bintang tiga (Letjen).
Terkait mutasi 3 perwira tinggi itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono mengatakan bahwa rotasi itu merupakan hal normal.
"Tidak (ada kaitannya dengan KKB Papua), rotasi normal. Ini rotasi normal dalam tubuh TNI," kata Julius saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (3/5/2023).