GridHot.ID - Fenomena seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN) PPPK Teknis 2022 membuat banyak orang keceewa.
Hal ini lantaram rekrutmen PPPK Teknis 2022 menyisakan banyak formasi kosong.
Setelah melakukan beberapa rangkaian tahapan seleksi PPPK Teknis 2022 namun hasil yang keluarkan tidak sesuai harapan.
Dimana mestinya dalam proses seleksi PPPK Teknis 2022 menghasilkan para calon ASN yang dapat memenuhi formasi kosong yang telah diusulkan di beberapa instansi.
Seperti dikutip dari TribunGayo, namun pada seleksi PPPK Teknis 2022 malah membuat banyak peserta gugur massal.
Akibatnya banyak formasi PPPK Teknis kosong dan tidak terpenuhi.
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PAN, Guspardi Gaus meminta pemerintah melakukan evaluasi terhadap proses seleksi PPPK Teknis 2022.
Hal ini disampaikan Guspardi menyusul banyaknya keluhan yang disampaikan oleh forum PPPK Teknis.
Banyak keluhan yang disampaikan oleh peserta ujian yang gagal dalam tes Seleksi Kompetensi PPPK Teknis 2022 dikarenakan passing grade yang tinggi.
Sehingga banyak formasi yang terancam tidak terisi.
"Hal ini terungkap saat menerima audiensi secara daring dengan forum PPPK Teknis pada Sabtu 29 April lalu, yang diikuti lebih dari 250 orang tenaga PPPK teknis perwakilan dari masing-masing provinsi seluruh Indonesia," kata Guspardi kepada wartawan Jumat (5/5/2023).
Guspardi mengungkapkan, para peserta ujian PPPK Teknis 2022 mengeluhkan apa yang terjadi di lapangan.
Baca Juga: Tahapan Seleksi PPPK Guru 2022 Akan Rampung Akhir Mei, Cek Lagi Cara Pengisian DRH untuk Pemberkasan
Secara persentase dan rata-rata peserta gagal memenuhi passing grade yang dipersyaratkan, hanya sebagian kecil saja yang mampu memenuhinya.
"Akibatnya tentu akan terjadinya gugur massal peserta PPPK Teknis 2022 karena terbentur oleh tingginya poin passing grade yang ditentukan dan tingkat kesulitan soal yang diujikan juga cukup rumit," ucap Guspardi.
"Sebagai konsekuensinya, banyak formasi PPPK Teknis yang belum terisi. Hal ini tidak boleh terjadi, karena dikhawatirkan dapat mengganggu kinerja instansi yang bersangkutan," lanjutnya.
Legislator asal Sumatra Barat ini meminta kepada peserta ujian PPPK Teknis, yang tergabung dalam forum PPPK Teknis 2022 agar segera menyurati MenPAN-RB terkait fenomena banyaknya tenaga teknis yang tidak lolos ujian karena terganjal passing grade yang tinggi.
Surat tersebut juga ditembuskan kepada Komisi II DPR RI untuk bisa ditindaklanjuti ketika ada ada agenda RDP dengan KemenPAN-RB.
"Pemerintah memang perlu membuat terobosan mengatasi persoalan ini. Karena formasi tenaga tekhnis jangan sampai dibiarkan kosong. Jika itu terjadi, sudah pasti mengganggu kerja, jika tidak menggangu, ya lebih baik ditiadakan saja. Logika sederhananya kan begitu," ujarnya.
Dikutip dari Tribunnews, kebutuhan PPPK Teknis sebagai bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menunjang kinerja pemerintahan, baik di Instansi Pusat dan Daerah sangat penting untuk pembangunan nasional.
Terlebih saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya melaksanakan program proyek strategis nasional di seluruh penjuru Tanah Air.
"Wilayah-wilayah di seluruh Indonesia di tingkat kabupaten/kota sangat perlu tambahan amunisi ASN, untuk kelangsungan kinerja dan dalam optimalisasi tugas pelayanan publik di Instansi Pusat dan Daerah," katanya.
Oleh karena itu, Guspardi berharap kepada pemerintah agar dapat mengevaluasi dan membuat terobosan terkait masalah ini.
Seperti memundurkan dan atau menyesuaikan pengumuman hasil pasca sanggah olah nilai Seleksi Kompetensi PPPK Teknis 2022, yang akan dilaksanakan mulai tanggal 11 Mei 2023.
"Mungkin juga perlu alternatif lain, seperti menetapkan sistem ranking untuk peserta yang tidak lulus passing grade. Peserta yang telah lulus tetap menjadi prioritas untuk mengisi formasi yang ada," ucapnya.
"Penting juga bagi pemerintah untuk mengkaji dan mempertimbangkan petisi yang diajukan oleh Forum PPPK Teknis 2022 yang sudah ditanda tangan lebih dari 15.000 orang lebih peserta PPPK Teknis 2022 yang berasal dari Sabang sampai Merauke," pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut.
(*)
Source | : | tribunnews,Tribungayo.com |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Septia Gendis |
Komentar