Istri Pertama Dokter Wayan Muncul Bongkar Borok Mantan Suaminya, Curhat Pilu Bidan Nur Khoiriyah Curi Simpati: Terpuruk 15 Tahun yang Lalu

GridHot.ID - Kisah dokter Wayan belakangan ini memang tengah viral di media sosial.

Dokter di Karawang ini membuat geger karena tinggal di sebuah rumah mewah namun penuh sampah.

Tak hanya tinggal, dokter Wayan juga menerima pasien di rumah tersebut.

Diketahui dari Bangkapos, rumah dokter Wayan berada di Kampung Pasirwaru, Desa Karangayar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Dari video yang beredar, tampak depan rumah tersebut ditutupi pepohonan besar.

Jika tidak mengecek ke dalam, pastinya banyak yang beranggapan rumah yang satu ini tidak dihuni oleh siapa-siapa.

Sementara di dalamnya, perabotan berserakan di mana-mana dan dipenuhi oleh sampah-sampah.

Di tengah viralnya sosok Dokter Wayan yang membuka praktik di rumah mewah penuh sampah, mendadak mantan istri dari sang dokter muncul.

Nur Khoiriyah muncul membeberkan tabiat asli dari Dokter Wayan.

Hal tersebut diungkapnya kepada publik melalui akun Instagramnya, @hj.nur_ch.

Pengakuan istri pertama Dokter Wayan akhirnya muncul setelah sang dokter menjadi viral akibat keadaan rumahnya yang dipenuhi sampah.

Baca Juga: Istri Pertama Dokter Wayan Ternyata Bidan, Identitasnya yang Berstatus ASN dengan Jabatan Mentereng Dibongkar Kepala Desa, Ini Sosoknya

(Kolase TribunBogor)

Mantan istri Dokter Wayan, Bidan Nur Khoiriyah akhirnya muncul dan membeberkan tabiat asli sang dokter.

Istri pertama Dokter Wayan muncul memberikan klarifikasi terkait rumah mewah penuh sampah.

Dalam curhatnya, istri pertama dokter Wayan mengungkit kekejian 15 tahun lalu.

Apa yang sebenarnya terjadi dokter Wayan akhirnya terbongkar.

Belakangan diceritakan sejumlah orang, dokter Wayan pernah menikah dua kali.

Mantan istri pertama dokter Wayan, Nur Khoiriyah pun buka suara.

Seperti dikutip dari TribunnewsMaker, lewat akun media sosialnya, bidan Nur Khoiriyah menekankan dirinya sudah fokus beribadah dan ikhlas.

Nur Khoiriyah kini mencoba untuk hidup dalam keadaan yang baru dan bahagia.

"Dengan tetap bersyukur kepada Allah atas segala karunia kesehatan dan kekuatan,, saya Yaqin ,,Ainul Yaqin bahwa Allah adalah Hakim yang maha adil"

"Sekarang saya di tahap di mana sudah ikhlas dan fokus kepada tujuan kampung akhirat yang lebih baik, yang berbuat salah sudah saya maafkan dan saya ikhlaskan tanpa dendam"

"Saya hanya mengangkat tangan untuk Robbul Alamin,,dan Allah SWT yg turun tangan memberikan pembalasan.

Baca Juga: Dokter Wayan Perintahkan Jangan Sampai Ada yang Menebang Pohon Mangga di Rumahnya Selama Dirinya Pulang Kampung, Ambil Buahnya Saja Dilarang, Ini Alasannya

"qisas tidak dibawa mati masih di dunia pun sudah Allah balaskan bersyukur pada Allah masih mengkaruniai saya umur untuk menyaksikan pembalasannya ,,love Allah SWT," tulis Nur Khoiriyah.

Bidan Nur juga berterimakasih pada sahabat yang terus memberi dukungan padanya.

Mantan istri pertama dokter Wayan ini bahkan mengungkit soal kekejian 15 tahun lalu.

"Terimakasih para sahabat yg mengirim kan SS status WA saya , terimakasih para sahabat yg membersamai, mendoakan dan memberikan dukungan pada saya yg terpuruk 15 tahun yg lalu"

"Karena kekejian seseorang, yang tidak layak saya publish karena Yang tahu cukup tahu yg tidak tahu biarkan lah berkelana dalam imajinasi masing-masing"

"Karena saya tidak bisa mengendalikan orang bersikap dan bertindak serta berkata atau berfikir apa"

"Saya hanya bisa mengendalikan diri saya, memimpin respon motorik dan sensorik saya untuk tidak larut dalam kancah dunia gibah"

"Semoga Allah SWT memberikan ampunan pada saya dan menuntun pikiran saya menuju jalan yg kafah ,, bismillahirrahmanirrahim," tulis bidan Nur mantan istri pertama dokter Wayan.

Walau begitu tak diketahui maksud dari kekejian 15 tahun yang dimaksud Nur Khoiriyah.

Diketahui, pasca-viralnya, Dokter Wayan langsung dievakuasi keluarganya guna pulang kampung ke Bali.

Alhasil hingga kini sosok dokter Wayan belum sekalipun muncul ke publik.

Baca Juga: Update Kondisi Rumah Dokter Wayan yang Kumuh, Dibersihkan Secara Gotong Royong, Sampah Diangkut 3 Truk

(*)