"Dulu kan bertahap (tarif manggung naik), Rp 2 juta, Rp 7 juta. Itu kan memang rate," ujar Kris Dayanti .
Ia kemudian bergabung dengan Warner Music Indonesia dan merilis album profesional perdananya bertajuk Terserah (1995).
Kemudian di pertengahan era 1990-an. Setelah kesuksesan singel "Menghitung Hari" di Malaysia pada tahun 1998, Krisdayanti turut naik daun di Asia Tenggara.
Puncak kariernya ditandai dengan keberhasilan konser tunggal perdananya, Konser KD, pada tahun 2001, yang mengantarkannya pada gelar Diva Pop Indonesia.
Bagi ibu kandung Aurel Hermansyah, sampai saat ini ia akan terus berkarya di usianya yang terbilang sudah tidak lagi muda.
Hal itu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti hilang pengingatan atau pikun.
"Saya sampai sekarang masih vokalize saya alami 4 kali lahirnya kalau ngga latihan lagi urat-urat putus, lewat konser juga bisa membuat daya ingatnya bisa kembali diasah," ujar Kris Dayanti.
"Saya ketemu seorang penyanyi habis melahirkan terus suaranya jadi biasa, nafasnya jadi ngos-ngosan. Saya bilang saya bukan engga mau kalau suara ini hilang karena anugrah. Karena kalau mobil harus dipanasin suara pun juga dengan vokal," lanjutnya.
Di waktu yang bersamaan, Kris Dayanti juga meremake lagu Mencintaimu ciptaan Bebi Romeo.
Remake ini diaransemen oleh Erwin Gutawa dan video klipnya disutradarai Rizal Mantovani.