Gridhot.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan, sebanyak 31 dari 48 dana pensiun (dapen) BUMN dalam kondisi yang memprihatinkan.
Namun, Erick Thohir tak menjabarkan kondisi memprihatinkan yang dimaksud.
Dia hanya menyebut bahwa 31 dana pensiun BUMN yang dalam kondisi prihatin itu, bukan berarti semuanya disebabkan oleh persoalan korupsi.
"Dari 48 dapen BUMN, ini ada 31 yang prihatin. Artinya bukan semua korupsi, tapi prihatin," ujar Erick Thohir saat ditemui Kompas.com di sela-sela KTT ASEAN di Manggarai Barat, Labuan Bajo, Rabu (10/5/2023).
Ia menuturkan, sejak dua tahun lalu pihaknya sudah membuat peta jalan mengenai konsolidasi dapen BUMN.
Kemudian, diketahui bahwa ada 31 dana pensiun BUMN yang dalam kondisi memprihatinkan.
Dia bilang, dana pensiun yang memprihatinkan itu pun didalami lebih lanjut untuk mengetahui apakah permasalahannya disebabkan karena salah kelola atau justru adanya indikasi korupsi.
"Kita tentu prihatin ada Rp 9,8 triliun yang harus kita cek ulang karena ini memang salah manajemen, yakni tidak ada tindak pidana korupsi, atau ada yang tindak pidana," katanya.
Erick Thohir pun memastikan bahwa program bersih-bersih BUMN terus berjalan.
Hal ini dilakukan dengan dua hal, yakni perbaikan sistem dan menempatkan pimpinan yang tepat pada unit dana pensiun tersebut.
Upaya bersih-bersih itu setidaknya tecermin dari terungkapnya kasus korupsi yang terjadi pada dapen PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar