Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID - Berikut deretan weton yang punya derajat paling tinggi dibanding weton lain menurut primbon Jawa
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Sonora.ID, 2 Februari 2022, ketiga weton ini dipercaya punya potensi jadi penguasa karena sifat dan watak mereka.
Penasaran, weton apa sajakah mereka?
Berikut ulasan 3 weton dengan derajat tertinggi menurut primbon Jawa.
1. Rabu Pahing
Kitab primbon Jawa menyebutkan bahwa Rabu Pahing adalah weton yang punya derajat paling tinggi di lingkungan sekitar.
Naungan ini membuat weton Rabu Pahing memiliki rezeki seluas langit dan disegani oleh banyak orang.
Tidak heran, pemilik weton ini menjadi sosok dengan derajat paling tinggi dibandingkan orang-orang di sekitarnya.
Baca Juga: Arti Kedutan di Pinggang Kanan, Primbon Jawa Ramalkan Jadi Pertanda Akan Segera Dapat Kebaikan
Weton Rabu Pahing juga pandai dalam memahami keadaan, mendalami agama dan mempelajarinya dengan tekun.
Oleh karena itu, weton Rabu Pahing dianggap paling istimewa karena berbakat menjadi pemimpin yang berkharisma.
2. Kamis Kliwon
Weton yang punya derajat paling tinggi berikutnya adalah Kamis Kliwon.
Pintu rezeki berhasil dikuasai oleh pemilik weton ini, sehingga mereka menjadi sosok yang kaya luar biasa.
Maka dari itu, banyak sekali orang yang segan dengan Kamis Kliwon karena memiliki derajat yang cukup tinggi.
Sifat yang dimiliki Kamis Kliwon adalah setia pada janji, periang, berbelas kasih, sering mendapatkan simpati, kuat menderita, suka bekerja, dan tahan mendapatkan kekecewaan.
3. Minggu Wage
Terakhir, kitab primbon Jawa menyebut bahwa Minggu Wage adalah weton yang punya derajat paling tinggi.
Seseorang dengan weton Minggu Wage memiliki rezeki dan budi pekerti yang baik.
Selain itu, hitungan pasaran weton ini menempatkan Minggu Wage pada dadi kayu yang memiliki kedudukan tinggi.
Oleh sebab itu, weton ini memiliki derajat yang cukup tinggi dibandingkan para pemilik weton lain.
(*)
Source | : | Sonora.ID |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar