Seiring dengan waktu, ia mempelajari lebih dalam bagaimana perkembangan teknologi, memperluas relasi, dan masuk ke komunitas detektif internasional.
Karena permintaan yang begitu tinggi, alhasil Jubun mendirikan Aman Sentosa Investigation Agency pada 2008.
Ia juga mulai merekrut orang untuk dijadikan sebuah tim.
"Kami ada tiga tim. Tim pertama untuk menggali informasi target melalui media sosial, ada tim yang menjalin hubungan emosional dengan target, dan tim pengintaian," ungkap Jubun.
Menariknya, Jubun memastikan masing-masing tim tidak kenal satu sama lain.
Hal ini demi menjaga kerahasiaan klien serta menghindari pengkhianatan.
Dari ribuan kasus yang sudah ditangani, 85 persen kasus tersebut adalah urusan rumah tangga.
Selebihnya, seperti penipuan, orang hilang, hingga mencari informasi untuk kebutuhan partai politik.
"85 persen itu adalah case rumah tangga. Karena kita melihat perkembangan media sosial. Itu, tingkat perselingkuhan semakin tinggi. Kalau zaman dulu, orang bisa affair karena bertemu teman kerja di kantor. Kalau di dunia maya kan beda," ungkap Jubun.
Ketika ditanya siapa klien atau target operasi yang sering ditangani, Jubun menutup rapat dan enggan memberitahu.