“Persiapkan latihan menembak yang baik sehingga reaksi kalian akan bagus dan cepat,” kata Prabowo, dikutip dari siaran pers Biro Humas Setjen Kementerian Pertahanan, Jumat (12/5/2023).
“Kita butuh masukan pasukan yang terlatih, pasukan yang punya kemampuan, pasukan yang punya naluri perang yang tinggi, yang tidak memalukan korps kalian, terutama menjaga Yonif PR 330/TD,” tambah Prabowo.
Menhan Prabowo juga menyampaikan bahwa ia akan memberikan segala keperluan dan dukungan kepada seluruh prajurit yang akan bertugas di daerah operasi, baik material maupun alat utama sistem persenjataan (alutsista).
“Saya akan monitor, insya Allah saya akan menengok kalian di daerah operasi. Selamat berjuang dan berbakti, saya yakin saudara berhasil membawa nama harum TNI,” kata Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyatakan bahwa dirinya pernah memimpin pasukan Yonif PR 330/TD saat operasi pembebasan sandera, yakni “Operasi Mapenduma”.
Saat itu, 11 anggota tim ekspedisi penelitian flora-fauna, Lorentz 95, disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM), pada 8 Januari 1996.
Kemudian, pada 9 Mei 1996, Kopassus di bawah pimpinan Prabowo Subianto menyiapkan operasi militer rahasia.
Ada 800 pasukan TNI diterjunkan, bersenjatakan AK dan SSI.
(*)