GridHot.ID - Belum lama ini, KKB Papua disebut telah membacok dan menyandera empat rombongan pekerja menara telekomunikasi atau Base Transceiver Station (BTS) di Distrik Okbab.
Salah satu korban pembancokan itu diketahui bernama Benyamin Sembiring.
Untung saja, dilansir dari TribunKupang.com,Benyamin Sembiring berhasil kabur dan memilih melarikan diri ke Puskesmas.
"Korban luka yang satu (Benyamin Sembiring) sempat menyelamatkan diri ke Puskesmas," ujarKapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri kepada awak media di Merauke, Sabtu (13/5/2023).
Sementara itu, melansir TribunPalu.com, empat pekerja menara telekomunikasi yang disebut disandera KKB Papua berhasil dievakuasi.
Para pekerja tersebut dievakuasi dari Pegunungan Bintang pada Senin (15/5/2023).
Diketahui, dalam proses evakuasi tersebut diterjunkan 50 personel dari Pamtas Statis RI-PNG Yonif 143, Polres Pegunungan Bintang, serta personel Operasi Damai Cartenz 2023.
Menanggapi penyanderaan tersebut, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, empat pekerja menara telekomunikasi atau Base Transceiver Station (BTS) di Distrik Okbab tidak disandera.
Yudo menyebutkan empat pekerja BTS itu ditahan masyarakat karena kasus utang-piutang.
"Jadi bukan penyanderaan, bukan penyanderan itu," kata Yudo saat ditemui usai acara penanaman mangrove di Taman Wisata Alam, Angke Kapuk, Jakarta Utara, Senin (15/5/2023).
"Kemarin itu, mungkin dulu yang utang belum bayar saat pemasangan (tower) BTS. Masyarakat itu menuntut supaya dibayar dulu, setelah dibayar ya dilepas," tutur Yudo.