Pada tahun 2005, Erna harus menghadapi kenyataan pahit karena divonis menderita sakit yang tak bisa diremehkan.
Dokter menyebutkan Erna sakit tumor otak.
Erna juga harus menghadapi perceraian dengan suaminya.
Erna dan Henry akhirnya resmi bercerai pada Maret 2008.
Erna lalu berfokus pada penyakit yang ia derita.
Sempat berjuang melawan sakit, Erna akhirnya meninggal.
Erna berpulang tepat setelah ia menunaikan salat Dzuhur.
Erna meninggal didampingi keluarga terdekat.
"Meninggalnya sehabis menyelesaikan zuhur ditemani ibu kandung.
Keinginan terakhirnya bukan ingin sembuh, tapi ingin dicintai Allah.
Almarhumah sadar bahwa usianya sudah tak lama lagi," ungkap salah seorang kerabat.