GridHot.ID - Beberapa bulan telah berlalu semenjak Pilot Susi Air Kapten Phillip Mark Mehrtens disandera KKB Papua.
Hingga kini pilot Susi Air itu masih belum berhasil dibebaskan oleh TNI-Polri.
Keberadaannya yang masih disandera KKB Papua pun saat ini masih ditelusuri.
Melansir Serambinews.com, berbagai upaya masih terus dilakukan Aparat TNI-Polri hingga kini untuk menyelamatkan Pilot Susi Air, Capten Philip Max Marten, yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Terkait hal itu, Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri, menyampaikan bakal memaksimalkan upaya penyelamatan tersebut.
Mathius Fakhiri melalui rilis pers yang diterima wartawan, Kamis (25/5/2023) pagi, menyampaikan pihaknya akan maksimalkan berbagai upaya dengan proses negosiasi agar KKB pimpinan Egianus Kogoya bisa melepaskan pilot Susi Air tersebut.
Menurut Fakhiri, selaku Kapolda sudah berbicara dengan berbagai pihak tentang proses negosiasi itu.
Tak hanya itu, lanjut Fakhiri, saat ini Satgas Damai Cartenz juga sedang menyiapkan langkah-langkah penegakan hukum yang tepat, tegas, dan terukur.
Dikatakan, pihaknya juga sudah mengirimkan tim khusus untuk berupaya dalam melakukan negosiasi.
Ia menambahkan, semua sedang berjalan dan dari pihak gereja nantinya akan kita bantu salah satunya pihak Gereja Kingmi yang nantinya akan mengutus orang kepercayaannya untuk melakukan negosiasi tersebut.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Susi Air dilaporkan dibakar oleh kelompok bersenjata di Lapangan Udara Paro di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Kelompok tersebut juga menyandera pilot Philip dan penumpang pesawat. Namun, lima penumpang pesawat tersebut telah dibebaskan.
Sedangkan pilot Philip hingga saat ini masih bersama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Dilansir dari tribunjambi.com, Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua memiliki cara tersendiri agar tidak terdeteksi oleh aparat TNI-Polri yang melakukan evakuasi pilot Susi Air.
Pilot yang bernama Kapten Philip Mark Mehrtens telah menjadi korban penyanderaan oleh KKB kelompok Egianus Kogoya.
Misi pembebasan atas penyanderaan terhadap karyawan Susi Pujiastuti yang terjadi tiga bulan lalu hingga saat ini masih berlangsung.
Saat ini tim gabungan masih menelusuri keberadaan dari KKB Papua kelompok Egianus Kogoya itu.
Sebab mereka tidak terdeteksi lantaran kerap kali pindah-pindah.
Satgas Damai Cartenz saat ini masih terus mendalami lokasi penahanan pilot Susi Air di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Kasatgas Damai Cartenz Kombes Pol. Faizal Rahmadani mengatakan bahwa timnya masih terus mencari dan mendalami lokasi di Kabupaten Nduga, diduga tempat pilot Susi Air ditahan.
"Pencarian terus tidak saja oleh tim Satgas Damai Cartenz, tetapi juga anggota TNI, " kata Kombes Pol. Faizal, melansir dari ANTARA, Senin (22/5/2023).
Hingga kini, kata dia, tim belum bisa memastikan lokasi pilot Philip yang berkebangsaan Selandia Baru ditahan.
Diungkapkan pula bahwa sulitnya upaya pencarian itu disebabkan kondisi geografi wilayah yang harus benar-benar diperhitungkan, termasuk keberadaan KKB di wilayah itu.
Walaupun kondisi alam yang cukup sulit di samping adanya gangguan KKB, dia menegaskan bahwa hal itu tidak menyurutkan upaya TNI/Polri untuk mencari guna membebaskan sandera.
Untuk menghindari aparat keamanan, KKB pimpinan Egianus Kogoya yang menawan pilot Susi Air sejak 7 Februari itu sering kali berpindah tempat.
"Mudah-mudahan kami segera menemukan dan membebaskan pilot Philip Mark Mehrtens dari tangan KKB," kata mantan Direskrimum Polda Papua itu.
KKB selain menawan Philip Mark Mehrtens juga membakar pesawat sesaat setelah mendarat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga.
Barisan Pemuda Dukung TNI-Polri Tindak Penyandera Pilot Susi Air
Sementara itu, Tak ada ampun untuk KKB Papua, itulah tuntutan para pemuda Papua yang tergabung dalam Barisan Merah Putih (BMP).
Mereka mendukung TNI-Polri melakukan penegakan hukum terhadap KKB Papua, termasuk yang menyandera Pilot Susi Air.
Ketua BMP Papua Max Ohee dalam siaran pers di Jayapura, Selasa, mengatakan terhitung sudah tiga bulan lebih, upaya pembebasan Pilot Susi Air Kapten Phillip Mark Mehrtens, masih belum membuahkan hasil dari KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya yang kerap melakukan aksi teror dan kekerasan terhadap masyarakat setempat.
"Kami orang Papua cinta kedamaian, tapi karena KKB, sehingga orang menilai kami di Papua jahat," katanya, melansir dari ANTARA.
Menurut Max, kekerasan yang dilakukan KKB Papua baik terhadap orang Papua maupun non Papua sangatlah tidak berperikemanusiaan.
“Untuk itu kami para pemuda Papua memberikan pernyataan sikap meminta KKB segera melepaskan pilot Susi Air Kapten Phillip Mark Mehrtens,” ujarnya.
Sementara Ketua Pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua Ali Kabiay, mengatakan pihaknya meminta agar penegakan hukum yang dilakukan TNI Polri di Papua harus mengutamakan Hak Asasi Manusia.
“Pilot Susi Air telah datang jauh-jauh dari luar negeri hanya melayani masyarakat Papua, untuk itu tidak ada ampun bagi KKB harus ditindak,"katanya.
Dia menjelaskan pihaknya mengajak agar kelompok yang berseberangan dengan ideologi untuk kembali ke pangkuan NKRI.
Pasalnya aksi selama ini sudah merugikan semua pihak, salah satu penyanderaan Pilot Susi Air di Kabupaten Nduga dan Aksi Kekerasan enam Pekerja Menara BTS Bakti Kominfo Di Distrik Okbab, Pegunungan Bintang,Papua Pegunungan.
“Mari bersama sama-sama menjaga rumah bersama semua orang yang tinggal di dalamnya. Karena kedamaian adalah kunci untuk pembangunan di Papua,” katanya lagi.
Kata Kapolda Papua
Tim gabungan dari TNI-Polri masih melakukan misi penyelamatan pilot Susi Air Kapten Philip Max Marten yang disandera oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Berbagai upaya dilakukan untuk menyelematkan anak buah Susi Pujiastuti tersebut.
Bahkan dalam beberapa kali proses penyelamatan menyebabkan prajurit gugur.
Hingga saat ini terhitung telah tiga bulan lamanya KKB Papua menyandera pilot Susi Air tersebut.
Terkait hal itu, Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyampaikan bakal memaksimalkan upaya penyelamatan tersebut.
"Kami akan maksimalkan, dengan proses negosiasi agar KKB pimpinan Egianus Kogoya bisa melepaskan pilot Susi Air tersebut," kata Mathius Fakhiri melalui rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Kamis (25/5/2023) pagi.
Menurut Fakhiri, selaku Kapolda sudah berbicara dengan berbagai pihak tentang proses negosiasi itu.
“Saya berbicara dengan berbagai pihak tentang proses negosiasi ini termasuk dengan pihak gereja yang didalamnya ada Dewan Gereja dan Uskup yang akan semaksimal mungkin melakukan negosiasi dengan kelompok Egianus Kogoya untuk bisa melepas pilot yang dibawanya,” ucap Fakhiri.
Tak hanya itu, lanjut Fakhiri, saat ini Satgas Damai Cartenz juga sedang menyiapkan langkah-langkah penegakan hukum yang tepat, tegas, dan terukur.
“Tentunya negosiasi bisa dilakukan dengan siapa saja, saya membuka diri untuk semua pihak, yang dari awal yakni pihak pemerintah Nduga bekerja sama dengan kapolres kemudian ada juga pihak dari Komnas HAM yang menawarkan diri dan kami terima,” ungkapnya.
Dikatakan, pihaknya juga sudah mengirimkan tim khusus untuk berupaya dalam melakukan negosiasi.
"Kami juga memfasilitasi semua pihak yang ingin membantu dalam hal ini pembebasan pilot yang disandera oleh KKB kelompok Egianus Kogoya."
“Saya berharap negosiasi tersebut menghasilkan hasil yang baik, kita memberikan kesempatan kepada kelompok Egianus bisa mengembalikan pilot melalui jalur negosiasi secara baik," sambung Fakhiri.
Ia menambahkan, semua sedang berjalan dan dari pihak gereja nantinya akan kita bantu salah satunya pihak Gereja Kingmi yang nantinya akan mengutus orang kepercayaannya untuk melakukan negosiasi tersebut.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Susi Air dilaporkan dibakar oleh kelompok bersenjata di Lapangan Udara Paro di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Kelompok tersebut juga menyandera pilot Philip dan penumpang pesawat. Namun, lima penumpang pesawat tersebut telah dibebaskan.
Sedangkan pilot Philip hingga saat ini masih bersama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.(*)