Gridhot.ID - Pilot Susi Air masih disandera oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Dikutip Gridhot dari Tribun Papua, Egianus Kogoya bahkan sudah kembali muncul dan mengeluarkan ancaman ke pemerintah.
Ancaman itu disampaikan Panglima Komando Daerah Perang III Ndugama, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Egianus Kogoya melalui video singkat yang disebarkan Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom dan diperoleh Tribun-Papua.com, di Jayapura, Sabtu (27/5/2023).
Dalam video berdurasi 1 menit lebih 11 detik itu, Egianus mengatakan, mereka memberi waktu dua bulan kepada negara untuk bernegosiasi terkait pembebasan Kapten Philip Mark Mertens, pria bernegara Selandia Baru itu.
"Kalau tidak ada pembicaraan, maka kami akan tembak Pilot," tegas Egianus dalam video tersebut.
Berdasarkan video yang dirilis kelompok pemberontak itu, tampak Capten Philips Max Marten terlihat kurus sambil berbicara dengan memegang bendera bintang kejora.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, sejak Februari 2023, Pilot Susir Air asal Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens, masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), pimpinan Egianus Kogoya.
Saat ini, berbagai pihak masih terus mengupayakan pembebasan Kapten Philip.
Untuk itu, Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin, pun memastikan bahwa upaya penyelamatan dilakukan dengan meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi.
"Operasi (penyelamatan) yang dilakukan tentu kita harus memperhitungkan, jangan sampai terjadi (jatuh) korban," kata Ma'ruf melalui keterangan tertulis, Jumat (26/5/2023), sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
Dengan demikian, operasi penyelamatan sangat memperhatikan keselamatan sandera dan tidak akan menggunakan sistem bumi hangus.
"Jadi, tidak sistem bumi hangus. Mungkin kalau seperti itu mudah saja, tapi bagaimana operasi itu dilakukan, (sandera) selamat, tetapi tidak menimbulkan banyak korban,” imbuhnya.
Libatkan berbagai tokoh di Papua
Ma'ruf Amin mengatakan, meski memakan waktu lama, pemerintah berupaya dengan hati-hati.
Berbagai langkah seperti negosiasi dan komunikasi pun tengah ditempuh, terutama dengan tokoh-tokoh setempat.
“Tokoh-tokoh di Papua, kita sudah komunikasi, terutama dengan pihak gereja, tokoh adat, local champion. Kita libatkan dalam operasi di Papua. Seperti yang kemarin, sudah ada yang diselamatkan, itu juga sudah melibatkan tokoh-tokoh gereja di sana,” pungkasnya.
Hal ini senada dengan keterangan yang disampaikan oleh Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, yang mengatakan bahwa pihaknya memaksimalkan upaya penyelamatan Kapten Philip dengan cara negosiasi yang melibatkan sejumlah pihak, termasuk gereja dan dewan gereja.
"Jadi, saya dengan Komnas HAM berbicara dengan pihak gereja, juga berbicara yang di dalamnya ada dewan gereja, uskup juga ada,” kata Mathius, Kamis (25/5/2023), dikutip dari Tribunnews.com.
Tak hanya itu, Mathius mengaku bahwa pihaknya juga menerjunkan tim secara senyap untuk menyelamatkan Kapten Philip.
“Saya membuka diri negosiasi dengan semua pihak. Yang dari awal bekerja ini kan pihak pemerintah Nduga dengan Kapolri untuk negosiasi, kemudian ada Komnas HAM menawarkan diri. Saya juga mengirim tim secara silent masuk ke dalam, saya juga bertemu dengan pihak gereja,” paparnya.
"Kita memberi kesempatan untuk kelompok ini bisa mengembalikan pilot melalui jalur negosiasi,” tegas Mathius.
(*)