"Karena maju tidak bisa. Mundur juga tidak bisa. Karena saya umat beragama akhirnya saya baca doa dan surat-surat pendek (ayat-ayat Al Quran)," tuturnya.
Sambil terus membaca doa, dia kemudian memejamkan mata.
Dia berniat untuk tak membuka mata sebelum tangannya menyentuh pasir.
Benar saja, sesaat kemudian, dia berhasil memegang pasir dan akhirnya terdampar di pantai.
"Saya kemudian jalan. Tapi saat saya sadar itu saya berada di sisi sebaliknya dari lokasi awal saya bermain air. Saya kan main di sisi barat, nah saya itu terdamparnya di sisi timur," tambahnya.
Saat dia berjalan itu, dia akhirnya menemukan teman-temannya yang tengah melakukan pencarian.
Bersama tim SAR setempat, upaya pencarian itu dilakukan sudah satu jam.
"Saya dinyatakan hilang itu jam 2 siang. Ketemunya itu jam 3," jelasnya usai mendengar cerita dari teman-temannya yang melakukan pencarian.
Baginya, selama di dalam air itu terasa sangat singkat.
"Kata temen-temen itu satu jam saya hilang. Tapi bagi saya itu sangat cepat banget. Tau-tau bisa lihat istana, kemudian kembali ke daratan lagi gitu," pungkasnya.