"Dari pihak keimigrasian menyatakan bahwasannya Sha Wang tetap harus dilakukan proses deportasi," sambungnya.
Namun atas dasar kemanusiaan, Sha Wang akan tinggal bersama Siti sampai pihak Taipei Economic and Trade Office (TETO) selesai mengurus administrasi.
"Namun karena kesehatan Sha Wang dan juga mentalnya dapat dilakukan pengupayaan alasan kemanusiaan agar Sha Wang tidak dimasukkan ke rumah Detensi alias si Sha Wang selama menunggu proses ini dapat bersama Mbak Siti lagi," tutur Faisal Soh.
"Sampai pihak TETO selesai pengurusannya juga di Taiwan sudah oke, sudah klop nih baru bisa dipulangkan," sambungnya.
Lantas, Faisal Soh berharap Sha Wang dapat diperlakukan dengan baik oleh orang yang menggantikan Siti.
"Doa terbaik buat Sha Wang juga semoga dia bahagia kembali ke tanah kelahiran dia semoga dia dapat perlakuan perhatian dari orang yang menggantikan Mbak Siti," ujar Faisal Soh.
Sementara itu, dilansir dari tribunnewsbogor.com, Siti Aisah, seorang TKI Taiwan yang merawat anak majikannya tampa digaji hanya bisa menahan tangis saat menceritakan masa lalu Sha Wang bocah asal Taiwan yang kini tinggal bersamanya.
Bocah penyandang disabilitas itu dirawat Siti Aisah usai ia habis kontrak bekerja bersama keluarga Sha Wang di Taiwan.
Namun, lantaran Sha Wang tak ada yang mengurus meski tinggal bersama keluarganya di Taiwan, Siti lebih memilih membawa Sha Wang ke kampung halamannya di Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Sha Wang dibawa sang TKI ke kampung halamannya pun atas seizin keluarganya sang majikan.
Bahkan, kakak kandung Sha Wang ikut mengantarkan bocah disabilitas itu sampai ke rumah Siti Aisah di Karawang.