Namun, karena kondisi kesehatanya semakin menurun, Arief memutuskan untuk berhenti.
"Sempat di lokasi ayah tuh drop banget. Jadi harusnya ayah shooting dalam waktu yang lama, tapi ternyata sudah tidak kuat, makanya ayah berhenti shooting," ucap Ory.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jakarta, Ory, putri sulungnya mengetahui ayahnya sudah mengidap sakit jantung sejak lama, yakni sejak setahun silam.
"Papa tuh sakit udah lama, tapi nggak nunjukkin rasa sakitnya. Papa tuh selalu ngerasa yaudah kuat. Makanya segala tawaran atau apapun selagi masih bisa (dijalani) yaudah," terang Ory.

Arief Rivan meninggal karena penyakit jantung
Adiknya, Delka menceritakan bagaimana ayahnya mengeluh kesakitan sebelum meninggal.
Mendiang Arief sempat diurut oleh adiknya yang merupakan tante Delka.
"Malam-malam abis masakin mie buat aku, papaku masuk kamar. Papaku bilang 'sakit', sambil batuk-batuk. Nah malamnya itu tante aku datang. Terus papaku bilang minta diurutin, yaudah diurut sama tanteku," ujar Delka.
Setelah diurut, menurut penuturan Delka, kondisi badan ayahnya sempat membaik.
"Setelah diurut udah agak enakan badannya kan. Terus jam 03.30, tante aku nanya 'om udah rada enakan badannya?' Trus aku bangun kan kayak dengar suara tangis. Aku cek badannya papa, kepalanya dingin, cuma pas badannya itu hangat," sambung Delka.
Namun tak lama, ayahnya ditemukan dalam kondisi kaku.
"Pas (setelah) bangun udah nggak bangun-bangun lagi, udah kaku," terang Delka.