Prananda selama ini dikenal sebagai ideolog dan peminat teknologi komunikasi dan informasi.
Kiprah Prananda di politik
Prananda pertama kali muncul di publik saat Megawati mengajaknya dalam konferensi pers bersama sang adik, Puan Maharani, menjelang pembukaan Kongres III PDI-P 2010 di Bali.
Namanya semakin dikenal saat Mega mengumumkan namanya masuk dalam struktur kepengurusan PDI-P periode 2015-2020.
Ia diberi mandat sebagai Ketua DPP PDI-P Bidang Ekonomi Kreatif.
Sebelumnya, Pranana juga pernah menjadi Kepala Ruang Penghendali dan Analisa Situasi di PDI-P.
Selama ini, Prananda adalah konseptor pidato politik Megawati.
Salah satu pidato Megawati yang mendapat banyak pujian dari berbagai pihak adalah pidato Pembukaan Kongres III PDI-P tahun 2010. Saat itu, Prananda menyisipkan penggalan nasihat dari "Kitab Bhagawad Gita": karmanye vadhikaraste ma phaleshu kada chana ke dalam pidato Mega.
Artinya, kerjakan seluruh kewajibanmu dengan sungguh-sungguh tanpa menghitung untung-rugi.
Oleh sejumlah kaum Marhaen, Prananda ini dianggap sebagai salah satu pewaris trah Soekarno.
Bahkan, ia pernah didaulat sebagai keturunan ideologis Bung Karno yang paling tepat menggantikan Megawati Soekarnoputri.