Wenny Ariani mengungkapkan, kasus yang viral ini diluar kehendak saya sebagai manusia.
"Allah sayang dengan Kekey, walaupun Allah tak memenangkan saya tapi memenangkan hak Kekey," ujarnya.
Selama setahun lebih memperjuangkan status sang anak, Wenny Ariani berujar sang anak sempat mengatakan kata-kata yang membuatnya patah hati.
"Mamah, Kakak diakui sama papahnya. Adek juga diakui sama papanya. Kok aku enggak. Anak saya ini sudah paham dan ngerti dunia digital. Walaupun sudah berusaha tapi pasti ada satu dua yang tak tersortir. Dari situ saya bilang, Kekey sabar yah, Allah akan melindungi Kekey. Saya hanya minta maaf dan menerima semua hujatan yang mengarahkan ke saya," jelasnya.
Sambil terisak menangis, Wenny Ariani harus menghadapi banyaknya cobaan saat memperjuangkan hak anaknya.
Cacian dan makian dari netizen pun sering diterimanya selama ini.
"Aduh bahasanya, mati aja anak kamu lah, dihina perempuan perusak rumah tangga, perempuan apapun silakan hina saya tapi jangan hina anak saya. Kata-kata yang tak pantas untuk anak saya. Ini murni kesalahan kedua orang tuanya," ujarnya
"Saya memang wanita pendosa, tapi anak saya tidak salah apa-apa," timpalnya lagi.
Dia memahami konsekuensi kasus yang viral seperti yang dialaminya, meski diakuinya masalah ini mencuat saat dibocorkan oleh kuasa hukum Rezky Aditya yang pertama.
"Tidak ada seorang ibupun viral karena membawa anak dalam kasusnya, tapi saya introspeksi coba berdamai dengan diri sendiri," katanya.(*)