Inge merasa apartemen itu dibeli dengan uang hasil kerja keras orangtuanya, dan dia tidak berhak untuk memilikinya.
"Aku enggak merasa itu punya aku karena yang kerja keras my mom and my dad, it's not mine," ujar Inge.
"Even though they said mine, no it's not. Begitu aku balik (Indonesia), ya balikin uangnya," lanjut Inge.
Karakter itu terbawa bahkan sampai setelah menikah dengan Ari Wibowo.
Inge menerima saja ketika Ari akhirnya menjadi orang yang mengatur seluruh keuangan keluarga.
Sementara Inge hanya mendistribusikan uang-uang tersebut. Baik untuk keperluan dapur, jajan anak atau bahkan keperluan liburan.
Inge menegaskan bahwa dia memang tidak pernah bisa menganggap sesuatu sebagai miliknya jika bukan berasal dari kerja kerasnya sendiri.
"Kalau bukan aku yang kerja keras, aku enggak akan bilang itu punya aku," ucap Inge.
"Mungkin sudah personality aku dari dulu. Aku enggak yang greedy with money (serakah dengan uang)," kata Inge sambil tersenyum.
Sebelumnya Inge menceritakan tentang perjanjian pranikah yang ditanda tangani tanpa dibacanya lebih dulu dan membuatnya kini merasa dirugikan.
Saat itu Inge hanya ingin membuktikan bahwa dia menikah dengan Ari, murni bukan karena uang atau popularitas Ari.
Selain itu, dia juga tak pernah berpikir untuk bercerai suatu saat nanti.