"Kalian libur semester? Mana maen, KKN-lah. KKN kalian di mana? Tanah Datar, Lima Puluh Kota? Bungus lah, air gak ada, mandi di mushala. Diusir? Ngontrak bayar pula," ucap sejumlah mahasiswi dalam video tersebut.
Kemudian, kembali beredar video yang memperlihatkan seorang pria tengah berbicara kepada mahasiswa dan mahasiswi KKN yang membuat konten tersebut.
"Jadi itu keputusannya, karena untuk mengingat keamanan adik-adik juga di lingkungan, karena pasti ada warga yang membaca itu, karena ini bukan masalah adik-adik dengan pemerintah," kata pria dalam video itu.
Sekretaris UNP Erianjoni menyayangkan video yang dibuat mahasiswinya hingga viral di media sosial.
Menurutnya, bila ada permasalahan atau hal-hal lain yang dialami di lokasi KKN, mereka bisa menyampaikannya ke dosen pembimbing lapangan (DPL).
Selain DPL, UNP juga punya wadah lain untuk komunikasi mahasiswa yaitu unit pelaksana pusat KKN.
"Ini memang keliru. Mahasiswa kita harus diberi pembelajaran, tidak semua harus semuanya lewat media sosial, kan ada wadah komunikasinya, DPL dan unit pelaksana pusat KKN," kata Erianjoni kepada TribunPadang.com, Minggu (25/6/2023).
"Sederhana saja, mereka kebablasan juga bermedia sosial, tentu masyarakat tidak terima. Menyangkut nama daerah tentu sensitif," ujar dia.