Hal itu juga didukung dengan hasil pada indikator merek yang paling pertama diingat atau top of mind, di mana Shopee berada unggul di peringkat pertama dengan angka mencapai 70 persen, yang diikuti oleh Tokopedia dengan 22 persen, Lazada dengan 5 persen, dan TikTok Shop dengan 2 persen.
Maka itu, data tersebut boleh dibilang mengungkapkan realita situasi pada awal tahun 2023.
Walau sering digadang-gadang mengambil pasar dari pemain utama e-commerce di Indonesia baik Shopee, Tokopedia ataupun Lazada, perkembangan TikTok Shop masih terlalu dini untuk disimpulkan.
Mengutip dari laporan Momentum Works bertajuk ‘E-Commerce Southeast Asia 2023’, secara nilai transaksi bruto per e-commerce selama tahun lalu, Shopee masih jauh memimpin atau secara angka hampir 11 kali lipat dibandingkan TikTok Shop.
Lalu bagaimana dengan situasi pasar live shopping saat ini? Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan adalah cara belanja yang sedang menarik antusiasme masyarakat, yaitu live shopping.
Berkat faktor interaksi yang ditawarkan, saat ini para pemain e-commerce pun berlomba-lomba berinovasi dan berinvestasi pada area tersebut.
Melalui laporan teranyar dari Populix berjudul “Understanding Live Streaming Shopping Ecosystem in Indonesia”, yang menilik perilaku dan sikap pengguna yang berbelanja online menggunakan fitur live streaming, disimpulkan bahwa Shopee Live merupakan platform live streaming yang paling sering digunakan untuk belanja online, jauh melampaui pesaing terdekatnya.
69 persen responden memilih Shopee Live sebagai fitur live streaming yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Angka ini mengungguli para pesaingnya seperti pemain baru TikTok Live yang tertinggal dengan angka 25 persen.
Selain itu, Shopee Live juga menjadi fitur live streaming yang paling diingat oleh masyarakat Indonesia dengan hasil 60 persen responden, sementara TikTok Live sebagai pemain baru hanya mendapatkan 30 persen suara.
Tingginya minat kategori beauty & fashion pada Live Shopping