GridHot.ID - Seorang bocah asal Palestina berusia 12 tahun, Suleiman Hassan, mengalami luka fatal di mana tengkorak kepalanya nyaris terlepas dari lehernya.
Melansir Times of Israel via businesstoday.in pada 14 Juli 2023,Suleiman yang sedang mengendarai sepeda ditabrak mobil.
Benturan hebat yang terjadi meyebabkan cidera luar biasa serius.
Kepala Suleiman nyaris terputus. Ligamen yang menahan pangkal belakang tengkoraknya hancur, membuatnya terlepas dari tulang belakang bagian atas.
Suleiman kemudian dilarikan ke Pusat Medis Hadassah di Yerusalem.
Di sana, Suleiman menjalani operasi selama 12 jam untuk menyambungkan kembali kepalanya.
Operasi tersebut dipimpin Dr. Ohad Einav, seorang ahli bedah saraf di Hadassah, Israel.
"Bulan lalu, Suleiman, seorang bocah Palestina berusia 12 tahun mengalami kecelakaan mobil yang mengerikan saat mengendarai sepedanya. Dia menderita luka yang mengancam jiwa ketika kepalanya nyaris terputus dari lehernya," cuit @Israel, akun Twitter resmi Negara Israel yang dijalankan oleh kementerian luar negerinya.
"Anak itu diterbangkan ke Pusat Medis Hadassah dan menjalani prosedur darurat. Minggu ini, Suleiman keluar dari rumah sakit. Ayahnya berterima kasih kepada staf medis dan berkata (dia) akan berterima kasih selama sisa hidup saya karena telah menyelamatkan satu-satunya putra saya yang berharga," lanjut cuitan itu.
Dr. Ohad Einav mengatakan para dokter berjuang untuk menyelamatkan Suleiman di ruang operasi menggunakan teknologi paling inovatif.
Keahlian dan pengambilan keputusan yang cepat juga memainkan peran penting dalam menyelamatkan nyawa bocah itu.
"Kemampuan kami menyelamatkan anak itu berkat pengetahuan kami dan teknologi paling inovatif di ruang operasi," kata Einav seperti dikutip dari Times of Israel.
Operasi terhadap Suleiman diketahui berlangsung pada bulan Juni, tetapi hasilnya tidak diumumkan hingga Juli.
"Fakta bahwa anak seperti itu tidak memiliki defisit neurologis atau disfungsi sensorik atau motorik dan bahwa ia berfungsi normal dan berjalan tanpa bantuan setelah proses yang begitu lama bukanlah hal kecil," tambah Einav lebih lanjut.
Einav lebih lanjut menyebutkan bahwa timnya menghadapi tantangan tambahan karena usia pasien.
"(Ukuran) kepala anak yang besar relatif terhadap orang dewasa berarti mereka lebih rentan. Ini sama sekali bukan operasi umum, dan terutama tidak pada anak-anak dan remaja. Seorang ahli bedah membutuhkan pengetahuan dan pengalaman untuk melakukan ini," katanya.
Sepanjang cobaan berat itu, ayah Suleiman tetap berada di sisi putranya.
Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada staf medis.
"Saya akan berterima kasih sepanjang hidup saya karena telah menyelamatkan putra satu-satunya tersayang. Diberkatilah kalian semua," ujarnya.
Lebih jauh, ia mengakui bahwa profesionalisme, teknologi, dan pengambilan keputusan cepat dari tim trauma dan ortopedi telah menyelamatkan nyawa putranya.
(*)