GridHot.ID - Penyanyi Happy Asmara beberapa waktu lalu menjadi perbincangan publik.
Hal ini lantaran dirinya dituding galau saat ditinggal Denny Caknan menikah dengan Bella Bonita.
Tak hanya soal ia ditinggal menikah mantan pacarnya Denny Caknan, namun juga lantaran Happy Asmara hadir di Majelis Ta’lim Sabilu Taubah yang dinaungi kiai muda Agus Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam.
Seperti dilansir dari TribunJateng, bahkan Happy Asmara sempat meminta doa kepada Gus Iqdam.
Aksi mantan pacar Denny Caknan itu viral di media sosial, Senin (10/7/2023).
Kini sosok Gus Iqdam tengah santer menjadi perbincangan.
Hal itu setelah Gus Iqdam ramai digosipkan akan nikahi Happy Asmara.
Baru-baru ini, Happy Asmara memutuskan untuk mendatangi pengajian di tempat Gus Iqdam.
Setelah itu, Happy Asmara dikabarkan dekat dengan Gus Iqdam.
Dilansir dari Tribunnews, Gus Iqdam dikabarkan akan menikahi Happy Asmara.
Isu tidak benar tersebut beredar saat Happy Asmara sempat berfoto dengan Gus Iqdam dan sang istri, beberapa waktu lalu.
Kemudian ada tangan jahil dari warganet yang memotong foto tesebut dan menarasikannya dengan tulisan Gus Iqdam akan menikah lagi dengan Happy Asmara.
Alih-alih marah, Gus Iqdam menanggapinya dengan tertawa kabar hoaks tersebut.
Gus Iqdam bahkan mengaku dirinya mengetahui kabar hoaks tersebut dari jemaahnya yang kini tinggal di Taiwan.
"Ini lo kok lucu banget, aku tadi di-WA orang Taiwan," ucap Gus Iqdam, dikutip dari kanal YouTube-nya, Kamis (13/7/2023).
"Kemarin aku foto bareng-bareng sama Happy Asmara sama Delva, terus akhire di-crop."
"Katanya Happy mau saya nikahi, kan gila," jelas Gus Iqdam.
Menurutnya penyebar berita hoaks tentang dirinya dan Happy Asmara adalah orang yang bodoh dan hanya ingin mencari sensasi saja.
"Kok ya ada-ada aja orang bodoh buat sensasi biar dianggap," kata dia.
Pria asal Blitar itupun jelas membantas isu tersebut.
Gus Iqdam menegaskan dirinya sudha menikah dan tidak akan menambah istri.
Sebagaimana diketahui, Gus Iqdam telah memiliki istri bernama Ning Nilatin Nihayah yang dinikahinya pada 24 Februari 2021.
"Ini loh saya sudah menikah," tegasnya.
"Di-WA orang Taiwan 'Gus saya tidak ikhlas kalau Gus Iqdam menikah lagi' La emang siapa yang mau menikah."
Meski diterpa kabar hoaks, Gus Iqdam tetap mengucap syukur.
Meski demikian, ia tetap tak habis pikir dengan sosok pembuat kabar hoaks dirinya dengan Happy Asmara.
"Alhamdulillah, tapi kok ada-ada aja," kata dia.
Sosok Gus Iqdam
Gus Iqdam memiliki nama lengkap Muhammad Iqdam Kholid.
Gus Iqdam lahir di Blitar 27 September 1994.
Ia merupakan anak bungsu dari empat bersaudara.
Diketahui, ia menjadi seorang yatim sejak remaja.
Belakangan, potongan video dakwahnya banyak beredar di media sosial.
Isi ceramahnya mudah diterima masyarakat karena dianggap pas, sesuai dengan realita.
Terlebih, Gus Iqdam memiliki ciri khas tersendiri dalam berdakwah.
Perjalanan menimba ilmua agama pun memang tak lepas dari lingkungan keluarganya.
Ayahnya KH. Kholid dan Ny. Hj. Lanratul Farida.
Sepeninggal ayahnya, ia beralih mendalami ilmu agama kepada pamannya yakni KH. Dliyauddin Azzamzami.
Lalu melanjutkan belajar di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri.
Miliki Ribuan Jemaah di Majelis Ta'lim
Dikutip dari TribunJabar, Gus Iqdam mendirikan Majelis Ta'lim Sabilu Taubah pada akhir tahun 2018.
Pada saat itu hanya ada tujuh jamaah.
Meski begitu, ia tetap semangat untuk menjalaninya.
Baginya, yang penting dari mengaji adalah niatnya bukan pada seberapa banyak jamaah di dalamnya.
Usahanya pun membuahkan hasil, selang beberapa tahun, majelis ta'lim yang didirikannya menjadi begitu fenomenal.
Jamaahnya bahkan sudah mencapai ribuan.
Gus Iqdam sengaja memberikan nama Majelis Sabilu Taubah yang berarti jalan taubat.
Hal tersebut karena jamaah berasal dari berbagai latar belakang.
Banyak jamaahnya yang merupakan orang-orang luar yang bahkan tak paham agama.
Gus Iqdam juga sengaja memperuntukkan majelis tersebut sebagai tempat mengaji bagi orang-orang berideologi jalanan, marginal dan selalu berurusan dengan kriminal.
Gus Iqdam dengan lembut dan telaten mengajak mereka agar bisa ngaji bersama.
Ia menjelaskan bahwa ngaji merupakan salah satu cara mengatur jiwa, mengolah pikiran dan ruhani.
Ngaji adalah ibarat BBM yang sangat dibutuhkan mobil untuk bisa menggerakkannya.
Bagaimana kendaraan bisa bergerak jika tidak ada bensin, seperti itulah bagaimana raga bisa bergerak menjadi baik jika tidak mengaji.
Hadirnya Majelis Sabilu Taubah tersebut sangat digemari dan dinikmati oleh masyarakat.
Pembawaan dakwah di dalamnya santai agar suasana menjadi riang gembira dan tidak terkesan formal sehingga jamaah tidak merasa canggung dan bahkan merasa terwadahi sebagai tempat curhat dalam skala besar.
Selain sibuk untuk berdakwah, ia juga memiliki kesibukan lain sebagai pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II di Desa Karanggayam, Kabupaten Blitar.
(*)
Source | : | Tribunjateng.com,TribunJabar |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Septia Gendis |
Komentar