Namun setelah dua tahun menggunakan krim tersebut, tiba-tiba timbul flek hitam di akhir tahun 2015.
Awalnya Nur Sha mengira flek hitam yang muncul adalah hal biasa sehingga ia memutuskan untuk terus menggunakan krim tersebut.
Akan tetapi lambat laun flek hitam tersebut justru semakin melebar.
Menurut Nur Sha, salah satu faktor munculnya flek tersebut karena Ia kerap terkena sinar matahari saat sedang bekerja di luar ruangan.
"Aku itu dulu belum tahu sama sekali ada efek kandungan merkuri dan sebagainya" jelas Nur Sha.
"Jadi menganggapnya krim siang itu tidak masalah kena sinar matahari," urai Nur Sha.
Lalu pada akhir tahun 2015, Nur Sha mulai merasakan efek samping yang mulai bermunculan.
Flek hitam tersebut terus melebar di wajahnya dan anehnya, tidak terasa panas atau pun gatal.
Nur Sha pun mencoba untuk berhenti menggunakan krim tersebut.
Bukannya membaik, setelah satu tahun, efeknya justru bertambah parah.
"Awalnya cuma pipi kanan kiri sama bagian hidung. Makin lama melebar seluruh muka," kata Nur Sha lagi.
Baca Juga: 5 Weton Pemilik Rahasia yang Diam-diam Punya Kiat-kiat Sukses Sendiri
Nur Sha pun tidak membayangkan kulit wajahnya akan berakhir seperti ini.
Barulah pada awal tahun 2022, Nur Sha mengetahui krim tersebut mengandung merkuri.
"Tapi aku tahu kandungan merkuri itu justru di tahun 2022 awal," ujarnya.
"Karena dulu enggak ada edukasi soal merkuri. Jadi baru paham di 2022 kemarin," pungkas Nur Sha.
(*)
Source | : | Kompas.com,Suryamalang.com |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar