Gridhot.ID -Percaya atau tidak, pengalaman selalu gagal dalam hubungan asmara konon ada hubungannya dengan weton seseorang.
Jika hubungan asmaramu sering sial, mungkin saja kamu termasuk dalam tiga weton ini.
Pasalnya, pemilik weton ini memilik watak dan karakter yang membuat hubungan asmaranya selalu kandas.
Maka dari itu, sebelum menyalahkan orang lain tentang kandasnya hubungan asmara kamu, ada baiknya untuk introspeksi diri.
Daripada penasaran weton apa saja, yuk langsung simak ulasannya di bawah ini, dikutip dari Sonora.id.
Senin Wage
Weton yang selalu gagal dalam hubungan asmara menurut primbon Jawa adalah Senin Wage.
Weton yang satu ini diramal susah mendapatkan pasangan.
Hal inilantaranwatak yang dimiliki oleh Senin Wage menyebabkan hubungannya selalu kandas.
Adapun wataknya yaitu kaku, keras dan kerap merasa angkuh.
Hal inilah yang sering memicu api kemarahan yang meluap-luap sehingga pasangan tidak merasa nyaman berada di sisi Senin Wage.
Sabtu Pon
Selanjutnya, weton yang selalu gagal dalam hubungan asmara yaitu weton Sabtu Pon.
Weton ini selalu sulit dalam menjalin hubungan kekasih.
Bahkan, weton Sabtu Pon juga sulit untuk mencari pasangan hidup.
Berbeda dengan Senin Wage, padahal weton Sabtu Pon adalah orang yang penyabar dan tidak mudah marah.
Adapun alasan hubungan asmaranya selalu gagal yaitu Sabtu Pon memiliki pribadi yang tidak ingin belajar dari masalah yang ada.
Mereka egois dan tidak mau mengalah, selalu memaksakan kehendak sendiri tanpa memikirkan keinginan pasangan.
Pantas saja jika mereka sering gagal dalam urusan asmara.
Selasa Wage
Terakhir, weton yang selalu gagal dalam hubungan asmara yaitu Selasa Wage.
Bisa dibilang, mereka selalu apes dalam urusan asmara.
Selasa Wage dikenal memiliki watak yakni kaku hati, mudah curiga dan sulit bergurau.
Hal inilah yang membuat weton Selasa Wage tak pernah bertahan lama dan berujung pada kandasnya hubungan.
Perlu diingat, ulasan ini hanyalah sebuah ramalan yang belum terbukti kebenarannya.
Anda boleh percaya atau tidak, anggap ini pengetahuan untuk melestarikan warisan budaya leluhur.
(*)