"Karena julukannya Idol, idola," timpal Marlo.
"Itu hanya julukan, Coy, kita ini manusia biasa," sahut Keisya.
Namun, Marlo berusaha memberikan penjelasan lebih dengan contoh.
"Contoh, presiden juga julukannya presiden, tapi itu kan pekerjaan," tutur Marlo dengan sabar.
"Iya, lalu? Aku harus apa?" tanya Keisya.
"Bekerja sebagai Idol," sambung Marlo.
"Apa sih," ucap Keisya kemudian tertawa kecil.
(*)